Medan (ANTARA) - Perum Bulog Sumatera Utara (Sumut) hingga pekan ini sudah membeli 18.323 ton beras petani untuk memperkuat stok.
"Bulog Sumut sudah membeli 18.323 ton beras petani hingga mendekati pertengahan Mei dengan semuanya kualitas premium,," ujar Pemimpin Perum Bulog Sumut Arwakhuddin Widiarso di Medan, Selasa.
Realisasi pembelian beras petani itu sudah melampaui rencana pembelian Januari-Mei 2020 yang ditargetkan sebanyak 7.400 ton dan bahkan sudah mendekati target sepanjang tahun.
Baca juga: Bulog Sumatera Utara hanya punya stok gula 250 ton
Baca juga: Dampak COVID-19, Bulog Sumut pastikan tidak bisa sediakan daging beku
Secara total, ujar Wiwid, panggilan akrab, Arwakhuddin, tahun 2020, Perum Bulog Sumut ditargetkan bisa membeli 20.400 ton beras.
"Bulog Sumut terus berupaya meningkatkan pembelian beras petani untuk memperkuat stok, guna pengadaan program sembako/BPNT dan termasuk penjualan komersial," ujarnya.
Dia menegaskan, Bulog akan terus berupaya membeli beras petani sehingga stok aman.
Walaupun, kata Wiwid, Bulog saat ini membeli beras petani dengan harga komersial, bukan sesuai harga pembelian pemerintah (HPP) yang ditetapkan sebesar Rp8.300 per kg.
Meski HPP beras sudah dinaikkan pemerintah menjadi Rp8.300 dari sebelumnya Rp8.030 per kg, namun masih sulit mendapatkan harga beras di Sumut sebesar HPP.
Selain beras petani sebagian besar untuk dikonsumsi petani sendiri, beras hasil petani Sumut, kualitasnya lebih bagus.
Adapun harga beli beras komersial sesuai mekanisme harga pasar saat ini sekitar Rp9.400 -Rp10.000 per kg.
Harga beras itu diakuinya naik karena memang belum masuk masa panen raya.
"Dengan sudah membeli 18 ribuan ton di pekan kedua Mei inj, maka Bulog meyakini target pembelian yang sebanyak 20.400 ton tahun ini akan tercapai," ujar Wiwid.