Medan (ANTARA) - PT Hutama Karya selaku operator jalan tol Medan-Binjai berperan aktif melakukan penanganan pencegahan COVID-19 lewat simulasi bagi pengguna jalan tol yang diduga terpapar virus COVID-19.
Kegiatan simulasi tersebut juga sebagai kesiapsiagaan petugas jalan tol dalam tanggap darurat terhadap kemungkinan terjadinya kondisi pengguna jalan tol yang mengalami gejala sakit sehingga perlu penanganan segera.
Kepala Bagian Operasi Ruas Jalan Tol Medan-Binjai PT Hutama Karya Bhaskoro Rindargo kepada ANTARA di Medan, Kamis (30/4/2020) mengatakan PT Hutama Karya sebagai operator tol yang sudah siap melakukan simulasi ini sebagai bentuk dukungan dan tindak lanjut dari upaya pemerintah dalam menangani COVID-19.
Baca juga: Hutama Karya dapat rating "investment grade" dari Moody's dan Fitch
Baca juga: Cegah COVID-19, petugas Jalan Tol Medan-Binjai berjemur bersama
"Selain untuk membantu pemerintah, ini menjadi latihan penanganan bagi petugas kami jika di kemudian hari mendapati adanya pengguna jalan tol yang mengalami keadaan darurat terpapar virus Corona," katanya.
Kegiatan simulasi yang dilakukan di ruas jalan tol Medan - Binjai dari arah Marelan menuju gerbang tol Helvetia itu melibatkan 11 petugas yang terdiri dari PJR kepolisian, senkom, lalu lintas, mobil derek, patroli serta petugas medis yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
Pelaksanaan simulasi dimulai dengan adanya informasi pengguna tol yang menghubungi petugas jalan tol untuk melakukan evakuasi seorang yang mengalami sesak nafas gejala COVID-19.
Selanjutnya operator mengirimkan mobil patroli untuk melakukan perambuan sebelum petugas medis mengevakluasi pasien ke rumah sakit rujukan hingga penyemprotan disinfektan.
"Mengingat, kota Medan berada dilokasi di zona merah dan jalan tol menjadi perlintasan antar kendaraan baik dari Medan ke Aceh maupun sebaliknya sehingga jalan tol Medan-Binjai perlu kita gelar simulasi antisipasi COVID-19," katanya.
Bhaskoro mengimbau kepada masyarakat pengguna jalan tol tidak perlu panik apabila ada mengalami kendala gejala di perjalanan karena petugasnya akan siap membantu dalam menangani pasien dalam keadaan darurat.