Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Sepak bola Eropa (UEFA) mengalokasikan dana sebesar Rp3,9 triliun (236,5 juta euro) kepada 55 federasi anggotanya untuk membantu mengatasi masalah keuangan yang disebabkan pandemi COVID-19.
Tiap-tiap asosiasi akan menerima Rp71,7 miliar (4,3 juta euro) yang dapat digunakan "untuk meringankan dampak negatif virus corona terhadap sepak bola di semua level," demikian pernyataan UEFA yang disampaikan, Senin.
Sumbangan itu berasal dari program HatTrick yang dibentuk pada 2004 untuk mendukung proyek-proyek pengembangan bagi tiap-tiap federasi anggota.
Baca juga: Ajax terima tak ada juara Eredivisie, Utrecht dan Cambuur kecewa
"Olahraga kami menghadapi tantangan yang belum pernah dihadapi sebelumnya terkait krisis COVID-19. UEFA ingin membantu anggota-anggotanya untuk merespon dengan cara yang pantas terhadap lingkungan mereka masing-masing," kata presiden UEFA Aleksander Ceferin seperti dikutip AFP.
Baca juga: Liga Belanda resmi dihentikan, tanpa juara dan degradasi
"Sebagai hasilnya, kami menyepakati (bantuan) sebesar 4,3 juta euro per asosiasi, yang dibayarkan untuk sisa musim ini dan (musim) berikutnya, sebagai bagian dari dana investasi, yang dapat digunakan anggota-anggota kami untuk membangun ulang komunitas sepak bola," tambahnya.
Pada pekan lalu, UEFA telah mengeluarkan dana sebesar hampir 70 juta euro kepada klub-klub yang mengalami masalah keuangan selama krisis kesehatan.
Dana tersebut awalnya akan diberikan untuk klub-klub yang telah melepas pemain untuk pertandingan-pertandingan internasional setelah selesainya playoff kualifikasi Piala Eropa.
Badan sepak bola dunia FIFA pada Jumat (24/4) mengumumkan bahwa pihaknya akan mengeluarkan dana sebesar Rp2,3 triliun kepada 211 federasi anggotanya sebagai "langkah awal rencana pemulihan."
Dana itu didapat dari program Forward 2.0, yang diluncurkan pada 2016 dan total akan menyediakan Rp26,9 triliun.