Tapteng (ANTARA) - Sejak meningkatnya jumlah kasus COVID-19, PT Agincourt Resources telah memberlakukan berbagai kebijakan untuk mencegah penularan COVID-19 dan selalu mengikuti anjuran dan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah terkait penanganan COVID-19.
Senior Manager Corporate Communication PTAR, Katarina Siburian Hardono mengatakan, berbagai tindakan telah diambil termasuk memonitor kesehatan para karyawan dan kontraktor yakni melalui kuesioner skrining dan tes suhu tubuh harian di gerbang masuk site.
“Kami melakukan pengecekan suhu tubuh seluruh karyawan dan kontraktor, setiap orang setiap hari,” kata Katarina saat menyerahkan bantuan APD dan kebutuhan utama lainnya ke Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah, Rabu (8/4/2020).
Baca juga: Kewaspadaan terhadap virus corona, pengawasan di Tambang Martabe diperketat
Selain itu lanjut Katarina, PTAR mengambil kebijakan menghentikan masuk nya karyawan FIFO (Fly In Fly Out, 24% dari total karyawan) ke site Tambang Emas Martabe sejak akhir bulan Maret 2020 untuk meminimalkan resiko penyebaran.
PTAR juga melakukan skrining perjalanan karyawan lokal (75% dari total karyawan) di mana karyawan mungkin saja telah melakukan perjalanan keluar daerah asalnya selama field break (libur). Bahkan karyawan PTAR yang warga negara asing (1% dari karyawan), tidak akan kembali ke lokasi Tambang Emas Martabe sampai situasi kondusif.
“PTAR juga menyediakan klinik, dokter dan tenaga medis yang berjaga 24 jam di site. Bagi PTAR, kesehatan dan keselamatan karyawan adalah prioritas utama,” ujar Katarina.
Masih menurut Katarina, sejumlah "Standard Operation Procedure" telah dijalankan secara disiplin demi menjaga lingkungan kerja yang higienis, karyawan yang sehat, dan keberlangsungan bisnis Tambang Emas Martabe.
Ada pun SOP yang dimaksud sebut Katarina, yaitu penerapan social distancing/jaga jarak dan peniadaan kunjungan ke site untuk sementara waktu sampai tercipta situasi yang kondusif. Bahkan, lanjut Katarina, kantor Jakarta sudah ditutup sejak 23 Maret 2020 hingga waktu yang ditentukan kemudian untuk mengikuti anjuran pemerintah.
“Semua karyawan Jakarta mengikuti pengaturan kerja dari rumah (Work From Home),” ungkapnya.