Pemerintah RI mengantisipasi gelombang besar kepulangan warga negara Indonesia (WNI) dari Malaysia sebagai dampak kebijakan kawalan pergerakan (movement control order/MCO) yang diberlakukan di Negeri Jiran untuk menanggapi penyebaran penyakit infeksi virus corona jenis baru (COVID-19).
MCO yang diterapkan di Malaysia merupakan variasi pembatasan pergerakan lalu lintas orang, yang kemudian berdampak pada keberadaan WNI di negara itu.
Baca juga: Indonesia tutup "pintu" bagi warga negara asing
“Salah satunya menyangkut kepulangan WNI ke Indonesia dalam jumlah yang jauh lebih besar dari masa biasa,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melalui rekaman audio yang dirilis Kementerian Luar Negeri kepada media, Selasa.
Kemlu RI mencatat jumlah WNI yang tinggal dan bekerja di Malaysia dipastikan melebihi satu juta orang.
Baca juga: Pertama kalinya, anggota militer AS meninggal akibat virus corona
Baca juga: Infeksi corona di Jepang capai 2.000 kasus
Selain dari Malaysia, pemerintah juga siap menerima kepulangan WNI yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di sejumlah perusahaan pelayaran asing.
Berdasarkan data sementara yang dihimpun Kemlu, WNI yang bekerja di 80 kapal pesiar asing berjumlah 11.838 orang.
“Jumlah ini dari waktu ke waktu akan terus bergerak sesuai data-data yang masuk ke kami,” tutur Menlu Retno.
Tidak hanya membantu kepulangan, pemerintah juga memberikan bantuan kepada WNI yang terdampak kebijakan MCO Malaysia.
Sejauh ini, kata Menlu Retno, sudah lebih dari 3.000 bantuan logistik disalurkan kepada WNI di Malaysia melalui koordinasi dengan otoritas setempat.
Pemerintah antisipasi gelombang kepulangan WNI dari Malaysia
Selasa, 31 Maret 2020 14:01 WIB 786
Jakarta (ANTARA) -