Ambon (ANTARA) - Kapolres Kepulauan Aru, AKBP Eko Budarto mengingatkan para pedagang di pasar Dobo untuk tidak menjual pakaian-pakaian bekas eks luar negeri karena tidak steril dan rawan penyebaran virus corona.
"Kami minta pedagang tidak lagi memasok barang dagangan dari luar wilayah Kota Dobo, karena pakaian bekas tidak steril dan rawan penyebaran virus corona," kata Kapolres di Dobo, Minggu,
Baca juga: WNI sembuh COVID-19 di Singapura bertambah jadi tiga orang
Peringatan tersebut disampaikan Kapolres saat bersama Ketua DPRD kabupaten Kepulauan Aru, Udin Belsigawai meninjau beberapa lokasi perdagangan, termasuk Pasar Jargaria Dobo yang menjual pakaian bekas.
Baca juga: Antisipasi COVID-19, Polres dan BPBD Binjai semprot Binjai Barat
Kapolres juga menganjurkan para pedagang untuk menggunakan masker dan kaos tangan pada saat berjualan.
Selain mengingatkan para pedagang pakaian bekas, Kapolres Aru dan rombongan juga memantau langsung perkembangan harga sayuran dan ikan di pasar tersebut.
Para pedagang mengakui tidak terjadi kelangakaan barang dan harganya tetapi stabil sehingga warga tidak perlu merasa cemas dengan adanya kenaikan harga yang baru.
Pengecekan persediaan bahan kebutuhan pokok lainnya di salah satu distributor yang mengakui saat ini masih ada persediaan 50 ton beras dan pekan depan akan masuk lagi 50 ton beras melalui tol laut.
Kecuali untuk gula pasir belum ada stok baru karena masih dalam proses pemesanan dari Pulau Jawa, apalagi komoditi ini sudah mengalami kenaikan harga dari darah produsen.
Sementara untuk persediaan minyak goreng saat ini tersisa 100 karton dan dalam waktu dekat akan ada tambahan dari Surabaya melalui tol laut, sehingga persediaan bahan kebutuhan pokok ini masih bertahan untuk tiga bulan ke depan.
Kapolres Kepulauan Aru bersama Ketua DPRD juga mengingatkan distributor setempat untuk tidak menimbun barang dan menaikan harga secarasepihak, serta mencegah masyarakat yang memebeli kebutuhan pokok dalam jumlah besar.