Langkat (ANTARA) - Sebanyak delapan warga Kabupaten Langkat masuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) karena baru bepergian dari luar negeri.
Hal itu disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas Antisipasi Virus Corona (COVID-19) Kabupaten Langkat dr Arifin Sinaga MAP, di Stabat, Selasa.
Arifin menyampaikan kedelapan orang itu baru saja datang dari luar negeri beberapa hari yang lalu yaitu Jerusalem dan Malaysia, sehingga ada penambahan dari sebelumnya hanya tujuh kini menjadi delapan.
Baca juga: Indonesia tak kunjung "lockdown" atasi COVID-19, ternyata Ini alasan Jokowi tak melakukannya
Baca juga: Presiden anggarkan Rp10 triliun untuk pekerja yang kena PHK
Arifin menjelaskan empat orang diantara delapan orang itu yang masuk ODP virus corona tersebut telah melewati masa pemantauan selama 14 hari, namun masih dalam pengawasan petugas kesehatan setempat.
"Sementara untuk mengantisipasi warganya yang diduga terjangkit virus corona pemerintah Kabupaten Langkat menyiapkan lima rumah sakit rujukan diantaranya Rumah Sakit Umum Tanjung Pura, RS Delia di Selesai, RS Putri Bidadari di Wampu, RS Pertamina Pangkalan Brandan dan RS Tanjung Selamat Batang Serangan," katanya.
Selain itu juga dipersiapkan sebanyak 30 puskesmas yang berada pada 23 kecamatan yang ada di Langkat, sambungnya.
Sedangkan untuk tempat isolasi direncanakan akan dipersiapkan di gedung Akper Pemkab Langkat dan klinik milik USU di Kecamatan Salapian.
Pihaknya juga menghimbau warga yang baru datang dari luar negeri maupun kedatangan dalam negeri untuk memeriksa kondisi kesehatannya diberbagai fasilitas rumah sakit milik pemerintah maupun puskesmas.