Medan (ANTARA) - Sumatera Utara saat ini dinyatakan berstatus siaga terkait penyebaran virus corona atau Covid-19. Karena itu, Pemprov Sumut melakukan beberapa langkah cepat untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di daerah ini, mulai dari pembentukan Satuan Tugas (Satgas), menyediakan anggaran darurat hingga menambah fasilitas rumah sakit rujukan.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi ketika memimpin rapat penanggulangan wabah Covid-19 di Ruang Rapat Lantai 8 Kantor Gubernur Sumut di Jalan Pangeran Diponegoro 30 Medan, Senin (16/3).
Gubernur menegaskan, hingga saat ini berdasarkan keterangan tim medis belum ada yang positif virus corona atau Covid-19. Namun ada dua Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di ruang isolasi RS Adam Malik dan satu orang lagi sedang dalam perjalanan menuju RS Adam Malik.
Baca juga: Sumut tetapkan status level Siaga COVID-19
Baca juga: Pasien PDP Corona yang diisolasi di RSUP Adam Malik Medan bertambah, total 3 orang
“Paling lambat besok sore hasil laboratorium bisa diketahui apakah mereka positif atau negatif. Namun untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan akan dibentuk satuan gugus tugas yang akan segera dibentuk dengan diketuai oleh Kepala BPBD Sumut yang bekerja sama dengan TNI dan Polri," ujar Gubernur Edy Rahmayadi.
Karena telah ada tiga orang pasien berstatus PDP, Gubernur pun mengatakan bahwa saat ini Sumut memberlakukan status Siaga Covid-19. Penetapan status ini menurutnya tidak boleh sembarangan, namun ada beberapa kondisi yang menjadi pertimbangan.
"Kita harus pelajari terlebih dahulu apakah sudah mengganggu kesehatan, pendidikan, keamanan, ekonomi dan hukum yang ada di Sumut,” katanya.
Selain membentuk Satgas, menurut Gubernur, Pemprov juga berupaya menyediakan anggaran darurat dari BPBD Sumut yang berkisar Rp18 miliar. Bila masih kurang, akan diupayakan dari PAPBD Sumut.
“Kita akan siapkan dana tak terduga dari BPBD Sumut yang bersisa Rp18 miliar dari total Rp30 miliar yang dianggarkan, dimana Rp12 miliarnya sudah dialokasikan untuk korban bencana longsor dan banjir bandang Labura, Tapanuli Tengah dan Mandailing Natal waktu yang lalu. Bila itu kurang akan kita anggarkan di PAPBD, karena nyawa orang adalah penting dari apapun. Saya tidak akan menghitung-hitung dana yang akan habis untuk menyelamatkan rakyat," tambah Edy.
Pemprov Sumut juga akan menambah rumah sakit rujukan dan meningkatkan ketersediaan ruang isolasi. Untuk itu, kata Edy, pihaknya akan mengumpulkan para direksi rumah sakit swasta yang ada di daerah ini agar ikut andil membantu mengatasi masalah ini.
Saat ini hanya lima rumah sakit yang layak menjadi rujukan, yakni RSUP H Adam Malik yang ditopang oleh RS Haji, RS USU, RS Bhayangkara dan RSUD Lubuk Pakam.
"Untuk itu nanti saya akan mengumpulkan seluruh direksi RS swasta untuk meminta bantuannya. Bersama-sama kita tangani ini. Kita lakukan langkah-langkah pencegahan, segala sesuatunya kita persiapkan, berapa pun dana yang kita miliki harus dikerahkan, untuk keselamatan warga Saya," terang Edy.