Hal ini dilakukan menyusul deklarasi situasi darurat global atau Public Health Emergency of International Concern yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Kesiapsiagaan ini akan kita tingkatan menyusul deklarasi darurat WHO itu," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sumut dr Aris Yudhariansyah kepada wartawan, Senin.
Baca juga: Dampak Virus Corona, omset agen travel di Medan anjlok
Baca juga: Dampak Virus Corona, omset agen travel di Medan anjlok
Ia menyebutkan, meski Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) sejauh ini belum ada mengeluarkan edaran pascadeklarasi darurat global tersebut, namun Dinas Kesehatan di daerah akan terus berjalan dengan apa yang sudah ditentukan, sembari menunggu sikap dari Kemenkes.
"Tapi memang Kemenkes juga belum ada menetapkan ada warga Indonesia yang positif terinfeksi virus corona. Apalagi dari beberapa negara di Asia Tenggara yang sudah terkena, hanya Indonesia yang dilewatkannya," ujarnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat, agar dapat menerapkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dengan cara melakukan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Baca juga: Korban meninggal virus corona di China tembus angka 361
Baca juga: Korban meninggal virus corona di China tembus angka 361
"Serta tidak merokok untuk membuat daya tahan tubuh menjadi lebih kuat. Karena, kalau pun sudah ada vaksinnya, hal itu sifatnya hanya imunisasi pasif," ujarnya.
Sementara itu, sebagai langkah antisipasi penyebaran, Sumut juga telah menguatkan pintu masuk terutama di Bandara Kualanamu oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Sedangkan bila ada pasien yang ditemukan terjangkit, maka akan di isolasi ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik.
"Untuk di Sumut, RS yang sudah punya ruang isolasi selain RS Adam Malik adalah RS USU. Ini juga sudah sesuai standar WHO, artinya ruangannya sangat steril dan juga tanpa kuman," ujarnya.
Baca juga: AS konfirmasi kasus kesembilan virus corona
Baca juga: AS konfirmasi kasus kesembilan virus corona