Tapanuli Utara (ANTARA) - Reinhard Lumbantobing, Camat Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara mengungkapkan, upaya gotong royong dalam membangun tanggul darurat digelar warga dengan bantuan alat berat milik Pemkab Taput untuk mengantisipasi akibat yang timbul atas jebolnya tanggul irigasi Aek Siborgung di Desa Parbubu I, Kecamatan Tarutung yang akan berdampak pada gagalnya panen padi di atas lahan persawahan warga seluas kurang lebih 300 hektare.
"Hingga sore hari tadi, masyarakat di dua desa, yakni Desa Parbubu I dan Desa Parbubu II dengan semangat menggelar gotong royong untuk mengantisipasi dampak gagal panen atas lahan persawahan seluas 300 ha, akibat jebolnya tanggul irigasi Aek Siborgung," jelas Camat Reinhard, Sabtu (25/1).
Baca juga: Bupati Nikson lantik 227 pejabat eselon, ini daftarnya
Dijelaskan, jebolnya tanggul sepanjang lebih kurang 40 meter berakibat pada terputusnya pengairan menuju lahan persawahan milik masyarakat petani di dua desa dimaksud.
"Bantuan alat berat milik Pemkab Taput yang diterjunkan ke lokasi sangat memudahkan pengerjaan pembangunan tanggul darurat. Terimakasih Pak Bupati," ujar Reinhard.
Berdasarkan informasi dihimpun, jebolnya tanggul Aek Siborgung telah terjadi sekitar dua minggu lalu.
Tanggul jebol yang sebelumnya juga telah terjadi pada November 2019 lalu, namun hanya dapat ditanggulangi dengan pembangunan tanggul darurat seperti saat ini, akhirnya juga jebol terkikis derasnya arus Aek Siborgung.
"Harapan kami, perbaikan dengan membangun tanggul permanen segera dapat direalisasikan oleh pemerintah. Sebab, jika hanya mengandalkan tanggul darurat seperti ini, persoalan tanggul jebol yang mengancam areal persawahan kembali akan terulang," tukas salah seorang petani setempat.