Jakarta (ANTARA) - Para petenis biasanya memanfaatkan libur musim kompetisi untuk istirahat dan pemulihan dari jadwal yang "membunuh" namun juara dua kali Grand Slam Naomi Osaka mengatakan ia merasakan "pengalaman hampir mati" ketika bermain paddleboard dengan saudara perempuannya di Karibia.
Petenis peringkat empat dunia berusia 22 tahun, yang mengawali musim ini di Brisbane International pekan ini, mengatakan mereka sedang liburan di Kepulauan Turks dan Caicos ketika insiden terjadi.
"Ia membuatkan saya paddleboard dan kemudian arus membawa kami dan saya nyaris mati," kata Osaka dalam wawancara dengan laman WTA, seperti dikutip Reuters, Senin.
Baca juga: Osaka juara China Open 2019 usai taklukkan Barty
"Saya tidak pernah naik paddleboard. Saya tidak suka lautan seperti itu ... Jadi kami pergi naik paddleboard dekat rumah. Tiba-tiba kami menabrak arus dan saya sedikit panik karena rumah semakin jauh ... saya seperti, 'berapa jauh kamu berusaha membawa kami?'... airnya hitam dan rumah seperti titik kecil, dan saya tidak bisa benar-benar berenang dengan baik."
Osaka mengatakan keadaan semakin buruk ketika ia jatuh ke air dan panik.
"Lalu saya memikirkan tentang hiu-hiu di Karibia dan saya berteriak kepadanya," tambahnya, tertawa. "'Kalau saya mati, ini demi kamu. Kamu harus bilang sama ibu bagaimana saya mati di Turks dan Caicos.'
Baca juga: Osaka gusar karena penampilan buruk di China Open
"Saya naik lagi ke papan dan kemudian ia memutuskan bahwa ia ingin mengatakan ia melihat hiu, maka saya berteriak dan menangis. Namun saya baik-baik saja, karena saya ada di sini. Tapi pada saat itu saya hanya ingin berpikir saya tidak ingin mati seperti itu."
Osaka adalah unggulan ketiga pada event tersebut, turnamen pemanasan Australia Open. Pengundian juga termasuk petenis Australia peringkat satu dunia Ash Barty dan Karolina Pliskova dari Republik Ceko.