Kegiatan ini bahkan meraih rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk pengamatan gerhana matahari terbanyak.
Kepala Observatorium Ilmu Falak (OIF) UMSU Arwin Juli Rakhmadi mengatakan bahwa dalam kegiatan pengamatan GMC ini OIF UMSU mendaftarkan dua pemecahan rekor kepada MURI.
Baca juga: Ribuan warga Kota Medan laksanakan shalat gerhana matahari
Baca juga: Ribuan warga Kota Medan laksanakan shalat gerhana matahari
"Pertama untuk kegiatan membangun sebuah kamera lubang jarum raksasa dengan ukuran 7x15 meter dan kedua pengamatan gerhana terbanyak," katanya kepada wartawan.
Sementara itu Rektor UMSU Agussani mengatakan bahwa penyelenggaraan acara tersebut telah dipersiapkan panitia pelaksana sejak enam bulan sebelumnya.
"Alhamdulillah pelaksanaan Shalat Gerhana Matahari dan serangkaian acara yang telah dipersiapkan OIF UMSU sejak enam bulan terakhir dilangsungkan hari ini," ujarnya.
Baca juga: ASN Pemkab Langkat ramai-ramai lihat gerhana matahari
Baca juga: ASN Pemkab Langkat ramai-ramai lihat gerhana matahari
Ia mengatakan bahwa kegiatan tersebut diselenggarakan untuk menambah keimanan masyarakat kepada Allah SWT.
"Mari kita sama-sama jadikan momen gerhana matahari ini sebagai momen edukasi, momen keimanan dan tentunya juga momen untuk berkumpul bersama sesama saudara kita," ujarnya.
Untuk memantau fenomena tersebut, pihak UMSU menyediakan Teleskop Bresser Missier AR 152 + Mounting CEM60 Ioptron, Teleskop Maksutov 180 mm + Mounting HEQ5 Pro.
Kemudian Teleskop Bresser Missier AR 152 + Mounting Losmandy G-11 Moutierung, Teleskop SKY Watcher BK 120 Iq5, Teleskop Refractor 90mm EQ2, Binokuler dan Teleskop William Optics GT 102 Pro + Mounting Ioptron IEQ45 Pro (streaming).