Medan (ANTARA) - Fenomena gerhana matahari cincin (GMC) yang akan terjadi pada Minggu (21/6) dapat disaksikan di seluruh wilayah di Provinsi Sumatera Utara.
"Gerhana yang teramati dari Sumatera Utara berupa gerhana matahari sebagian dengan magnitudo gerhana antara 0,092 di Teluk Dalam hingga 0,189 di Stabat," kata Kepala Stasiun Geofisika Deli Serdang, Teguh Rahayu yang dihubungi dari Medan, Sabtu.
Baca juga: Stasiun Geofisika Deli Serdang survei awal pemasangan digital accelograph
Gerhana matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bulan sehingga tidak semuanya sampai ke bumi.
Secara umum, gerhana matahari di Sumatera Utara akan dimulai pada pukul 13.37 WIB, puncak gerhana terjadi pada pukul 14.48 WIB, dan gerhana akan berakhir pada pukul 15.48 WIB.
"Durasi gerhana yang teramati di Sumatera Utara rata-rata adalah 1,91 jam," katanya.
Baca juga: Maluku Tenggara diguncang gempa magnitudo 5,3
Data visibilitas gerhana matahari cincin 21 Juni 2020 dapat diakses melalui laman bmkg.go.id, sehingga dapat diketahui waktu kontak awal, puncak gerhana, kontak akhir, durasi gerhana, dan magnitudo gerhana.
Kepada masyarakat di Sumatera Utara ia juga menyampaikan untuk tidak melihat langsung gerhana matahari dengan mata telanjang, tetapi gunakan kaca mata khusus untuk melihat gerhana.
"Tidak pakai teropong sangat berbahaya. Sedangkan menggunakan teropong pun harus pakai filter.Juga jangan melihat bayangan di air," katanya.
Ia juga menyampaikan gerhana matahari cincin akan melewati 432 pusat kota dan kabupaten di 31 provinsi berupa gerhana matahari sebagian, dengan magnitudo terentang antara 0,000 di Kepanjen, Jawa Timur sampai dengan 0,522 di Melonguane, Sulawesi Utara.
Adapun di 83 pusat kota lainnya, yaitu dua kota di Bengkulu, tujuh kota di Lampung, sepuluh kota Jawa Tengah, dan tujuh kota di Jawa Timur serta semua kota di Jawa Barat (kecuali Indramayu), Banten, DKI Jakarta, dan DI Yogyakarta tidak akan dilalui gerhana ini, karena nilai magnitudo gerhananya kurang dari 0.