Medan (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) akan kembali memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai pengamatan gerhana terbanyak atau secara massal yang diikuti 3.000 peserta berlangsung di lokasi pengamatan akan diadakan di pelataran kampus pasca UMSU Medan.
Kepala Observatorium Ilmu Falak (OIF) UMSU Dr Arwin Juli Rakhmadi Butarbutar di Medan, Sabtu (21/12) mengatakan dalam menyambut gerhana matahari cincin sebagian atau sebesar 90 persen di Kota Medan tim OIF UMSU siap untuk memecahkan rekor MURI sebagai pengamatan gerhana terbanyak.
"Selain pengamatan nantinya juga ada pembuatan kacamata matahari terbanyak dalam hal ini kami menyiapkan 3.000 kacamata matahari untuk dibagikan kepada peserta dan pengunjung," katanya.
Pihak kampus UMSU menginstruksikan seluruh staf, karyawan dan mengajak mahasiswa maupun masyarakat kota Medan untuk ikut memeriahkan perhelatan fenomena alam gerhana matahari cincin langka untuk bersama-sama mengamati gerhana tersebut.
Arwin menjelaskan, dalam kegiatan itu selanjutnya tim OIF UMSU akan membimbing dan mengarahkan para peserta maupun pengunjung untuk membuat kacamata dan digunakan secara bersama-sama.
"Untuk perhelatan fenomena gerhana matahari cincin langka ini, OIF UMSU mendaftarkan dua pemecahan rekor kepada MURI yakni dalam membangun sebuah kamera lubang jarum raksasa dengan ukuran 7x15 meter dan pengamatan gerhana terbanyak," tambahnya.
Kegiatan ini dengan tujuan untuk memotivasi masyarakat serta para mahasiswa yang datang agar memiliki minat belajar mengenai ilmu astronomi di OIF UMSU.
Tantangan terbesar yang akan dihadapi pada tanggal 26 Desember 2019 nanti adalah keadaan cuaca yang belakangan ini sering hujan, mendung dan gerimis.
OIF juga telah bekerjasama (MoU) dengan BMKG Deliserdang, yaitu guna merekam dan disiarkan secara langsung (live streaming).