Simalungun (ANTARA) - Satu ekor babi berat kira-kira 30 Kg ditemukan mati terapung di saluran irigasi sekunder Nagori (Desa) Dolok Hataran, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Kamis (28/11) pagi.
Temuan langsung direspons pemerintah kabupaten dengan menurunkan tim dari Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Dinas Kesehatan, kepolisian dan pemerintah setempat pada pukul 09.00 WIB.
Babi tewas yang diduga tertular virus Hog Cholera itu dievakuasi dan ditanam di tanah dengan kedalaman satu meter.
Plt Kepala Dinas Kesehatan, Edwin Toni Simanjuntak menyebutkan, masih ada lima babi di kawasan itu yang diduga juga tertular virus Hog Cholera.
Baca juga: Bangkai babi kembali dibuang di pinggir jalan di Kota Medan
Baca juga: Belasan bangkai babi ditemukan di parit Kelurahan Damar Sari Tebing Tinggi
Edwin meminta masyarakat untuk tidak panik dan tidak khawatir, karena virus tersebut tidak menular kepada manusia (non zoonnosis).
Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Pardomuan Sijabat menyarankan kepada masyarakat melakukan penyemprotan dengan desinfektan dan mengisolasikan babi yang diduga tertular Hog Cholera.
Camat Kecamatan Siantar, Daniel Silalahi menginstruksikan pangulu (kepala desa) mengundang peternak babi di wilayah masing-masing untuk sosialisasi pencegahannya.
Baca juga: Virus Hog Cholera sudah menyebar di 16 kabupaten dan kota di Sumut