Kepala Bidang Kesehatan Hewan Mulkan Harahap mengatakan daerah yang terkena virus tersebut yakni Langkat, Tebing Tinggi, Pematangsiantar, Simalungun, dan Pakpak Bharat.
Selanjutnya, Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Medan, Karo, Toba Samosir, Serdang Bedagai, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Samosir.
Baca juga: HNSI: Hasil uji lab, ikan di perairan Belawan layak dikonsumsi
Baca juga: Dinas Perikanan pastikan ikan di Sumut aman dari virus kolera babi
Baca juga: HNSI: Hasil uji lab, ikan di perairan Belawan layak dikonsumsi
Baca juga: Dinas Perikanan pastikan ikan di Sumut aman dari virus kolera babi
"Yang paling tinggi masih di Deliserdang, 3276 ekor, dan paling sedikit di Pematangsiantar, 3 ekor," katanya, Jumat.
Dalam hal ini kata Mulkan, Kadis Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut sudah menyampaikan laporan tertulis kepada Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi tentang situasi penyakit yang menyerang babi di Sumut.
Gubernur Sumut, kata dia, juga sudah membuat surat kepada Menteri Pertanian tentang hal yang sama, baik itu secara klinis, epidemologi dan hasil laboratorium.
"Sudah sampai ke Menteri. Kita tunggu dari Menteri. Menurut aturan yang berhak menyampaikan itu Menteri," ujarnya.