Jakarta (ANTARA) - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno menyebutkan bahwa tidak ada tawaran dan pembicaraan dengan Erick Thohir untuk menjadi direksi di salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Sandiaga Uno menuturkan dirinya memang tidak ingin menduduki jabatan di BUMN sebab ia menilai itu merupakan tempat yang harus bersih dari kepentingan dan unsur politik.
“Sebagai kader Gerindra saya sampaikan ke Pak Erick nanti BUMN akan disorot karena kan punya rakyat. Jangan sampai dia (Erick) pusing karena masalah politiknya akhirnya mendominasi,” katanya di JW Marriott, Jakarta, Rabu.
Ia menyebutkan dalam berkontribusi untuk melakukan pembangunan di Indonesia tidak perlu menjadi menteri atau pejabat di perusahaan BUMN namun juga bisa melalui bidang masing-masing yang telah ditekuni.
“Profesional yang pergi ke kantor, teman-teman media yang independen, pengusaha di sektor ekonomi kreatif, emak-emak yang kembangkan UKM juga bisa,” ujarnya.
Menurutnya, BUMN harus dikelola oleh talenta-talenta terbaik sehingga diperlukan seleksi yang ketat dan proses yang baik dengan memastikan tidak adanya benturan kepentingan individu maupun politik.
Sandi pun memastikan bahwa hubungannya dengan Menteri BUMN Erick Thohir tetap berjalan dengan baik meski hanya melalui WhatsApp dan ia mengaku banyak memberi masukan terkait bidang yang sedang dipegang oleh Erick.
“Saya masih komunikasi ya tentunya karena sahabat lama dari masa kecil. Saya berikan pemikiran saya tentang tingginya utang di BUMN dan bagaimana kita membangun infrastruktur dalam konsep kemitraan,” katanya.