Jakarta (ANTARA) - Pelatih Napoli Carlo Ancelotti tidak setuju dengan keputusan klub untuk mengadakan program khusus yang disebut ritiro bagi para pemainnya untuk pekan depan, tetapi harus mengikutinya, katanya, Senin.
'Ritiro' adalah respons standar terhadap penampilan buruk di klub-klub Italia, dimana para pemain dikurung dalam sebuah hotel atau markas latihannya sendiri. Namun, para kritikus mengatakan cara itu sudah usang dan membuat pemain profesional bergaji tinggi terlihat seperti anak-anak sekolah yang nakal.
Tim asuhan Ancelotti merosot ke urutan ketujuh klasemen Serie A setelah hanya mendapat dua poin dari tiga pertandingan terakhir mereka, sehingga merusak peluang mereka untuk meraih gelar musim ini.
Presiden klub Aurelio De Laurentiis memerintahkan ritiro pada hari Senin menyusul kekalahan 2-1 Sabtu dari AS Roma.
"Klub telah mengambil keputusan ini dan kami harus menerimanya. Tetapi, jika Anda bertanya kepada saya apakah saya setuju, saya akan mengatakan tidak," kata Ancelotti kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa Napoli telah kehilangan keberuntungan dalam pertandingan terakhir mereka.
Baca juga: Lazio akhiri puasa kemenangan 30 tahun di kandang Milan
Ancelotti menambahkan bahwa peluang belum tertutup dan ia akan terus berusaha setelah melewati situasi ini.
De Laurentiis mengatakan kepada Radio Kiss Kiss yang berbasis di Naples bahwa keputusannya tidak dimaksudkan sebagai hukuman. "Ini adalah kesempatan bagi tim untuk saling mengenal dengan lebih baik," katanya seperti dikutip Reuters.
Laga Napoli berikutnya adalah melawan tim tamu Salzburg di Liga Champions, Selasa, dimana hasilnya akan lebih baik bagi tim Ancelotti yang sudah berada di puncak Grup E, yang juga berisi Liverpool dan Genk, dengan tujuh poin.
"Kami telah menangani Liga Champions dengan baik sejauh ini, mari berharap ini berlanjut," katanya. "Tujuan pertama adalah untuk melewati fase grup, jika kita bisa melakukan itu dengan dua pertandingan tersisa, itu akan bagus. Saya berharap perubahan nasib, saya yakin."