Jakarta (ANTARA) - Fachrul Razi menebak alasan penunjukannya sebagai menteri agama dalam Kabinet Indonesia Maju salah satunya adalah aktivitas ceramah dia mengenai Islam yang damai dan toleransi.
"Kalau saya mencoba, apa sih (alasan) Pak Jokowi, kenapa dia pilih saya. Saya mencoba-coba tebakan. Tebakan saya begini, dia melihat Pak Facrul ini sudah mendalami agama meski bukan kiai, juga khotbah di mana-mana, ceramah di mana-mana dan setiap ceramahnya enggak jauh tentang Islam yang damai, tentang toleransi, tentang persatuan dan kesatuan," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, setelah dilantik menjadi menteri agama.
Pria berdarah Aceh itu pun menduga-duga bahwa ceramahnya di banyak tempat soal cara menangkal radikalisme mendapatkan perhatian khusus dari Presiden Joko Widodo.
Selain itu, menurut Fachrul Razi, pengalamannya di bidang militer menjadi pertimbangan Presiden dalam menunjuk dia sebagai menteri agama.
"Pak Jokowi melihat Pak Fachrul ini pengalamannya banyak di bidang militer dan macam-macam. Dan dia juga sangat bisa melaksanakan yang tadi-tadi itu soal agama," kata Fachrul, yang menjabat sebagai Wakil Panglima TNI pada masa Presiden Abdurrahman Wahid.
Menurut pria kelahiran 26 Juli 1947 itu, saat ini tantangan dalam hal keagamaan dan kerukunan adalah adanya penafsiran ajaran agama menggunakan cara yang keliru.
"Agama Islam kan yang mengajak damai, rahmatan lil alamin, kalau enggak bawa rahmah dan membawa mudarat pasti salah menafsirkan," katanya.
Fachrul semula berpikir ia akan menempati posisi Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan dan Mahfud MD yang menempati posisi Menteri Agama mengingat selama ini jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan selalu dijabat oleh militer.
"Isu-isu kan saya ada Menkopolhukam, tapi dengan keputusan ini, Pak Jokowi punya ide lain," ia menambahkan.
Kendati demikian Fachrul menegaskan bahwa dia akan berusaha semaksimal mungkin membantu Presiden untuk memajukan bangsa.