Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengaku dirinya tidak punya program 100 hari menjabat sebagai menteri
"Saya selalu ditanya apa rencana 100, sejujurnya saya tidak punya rencana 100 hari. Tapi saya akan duduk dan mendengar serta berbicara dengan pakar-pakar yang ada di hadapan saya saat ini," ujar Nadiem saat memberikan sambutan pada acara serah terima jabatan di Jakarta, Rabu.
Dalam kesempatan itu, Nadiem meminta agar tidak dipanggil Pak Menteri melainkan dipanggil Mas Menteri saja. Nadiem juga mengaku grogi, pada hari pertama menjadi Mendikbud. Ia pun awalnya kaget, ketika masuk mobil ada ajudan yang menemaninya.
Nadiem mengatakan akan mengerjakan semua aspirasi murid-murid Indonesia yakni belajar. Dia menambahkan dirinya berdiri di depan bukan sebagai guru melainkan sebagai murid.
"Saya sudah mempersiapkan diri. Saya mohon kepada semua Dirjen Dikbud dan Dikti untuk bersabar dengan saya. Walaupun bukan dari kalangan pendidikan. Saya murid yang baik, belajar dengan baik," kata dia.
Dia menambahkan kalau ada prinsip yang dikedepankan, pihaknya akan mengedepankan gotong royong. Gotong royong merupakan kata kunci untuk menjalankan kementerian secara bersama-sama.
"Bagi semuanya, saya berharap saya bisa mengenal anda semuanya lebih dalam. Saya akan belajar dan menjadi murid yang baik," jelas dia.
Nadiem Makarim yang merupakan pendiri Gojek dilantik menjadi Mendikbud periode 2019-2024 di Jakarta, Rabu.