Gunungsitoli (ANTARA) - Pemerintah Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, mengimbau seluruh masyarakat di daerah itu agar melindungi diri dari dampak kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Riau demi terhindar dari Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).
"Ada delapan trik melindungi diri dari kabut asap yang wajib dilakukan oleh masyarakat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Gunungsitoli, Wilser Napitupulu di Gunungsitoli , Selasa.
Delapan trik tersebut, menurut dia adalah masyarakat disiplin berperilaku hidup dan sehat, menggunakan masker, memperbanyak minum air putih, mengurangi aktivitas keluar rumah, menutup celah celah rumah dengan kain basah,
Kemudian memperbanyak konsumsi buah dan sayur, mencuci bersih dan memasak makanan dengan baik, serta segera ke sarana kesehatan bila mengalami kesulitan bernafas atau gangguan kesehatan lainnya.
"Dampak asap saat ini sudah pasti dirasakan oleh warga dengan berbagai variasi. Dampak tersebut seperti gangguan pernafasan yang menyebabkan infeksi saluran pernafasan atas (ISPA)," jelasnya.
Selain itu dampak asap juga menyebabkan iritasi pada mata, serta sejumlah dampak negatif lainnya.
"Pagi ini kita rencanakan aksi bagi bagi masker kepada warga pengendara atau yang melintas di tugu gempa dan tugu natal," ujarnya.
Sebelumnya Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika Bandar Udara Binaka, Budi Samsaji mengatakan sebaran asap akibat karhutla di Riau sudah mulai meluas ke Kepulauan Nias bagian Timur.
Mengenai tingkat paparan asap yang terjadi di Kepulauan Nias, dia belum bisa memberitahu secara detail karena belum dilakukan pengukuran.
"Soal tingkat paparan asap sebenarnya kewenangan kementerian lingkungan hidup, dan hingga saat ini masih belum dilakukan pengukuran," tambahnya.
Namun, dia mengimbau masyarakat agar tetap waspada walau sebagai instansi dia tidak bisa memberikan informasi karena bukan wewenang mereka.
"Kalau saya secara pribadi, kabut asap di Kepulauan Nias berpotensi mengganggu dan menyebabkan infeksi paru paru ringan seperti batuk, tenggorokan kering dan iritasi mata," lanjutnya.