Medan (ANTARA) - Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara (Sumut) pada triwulan III bisa bertahan baik atau tinggi seperti di triwulan II 2019.
"Meski perekonomian global masih belum normal, tetapi ekonomi Sumut masih bisa bertahan tidak anjlok signifikan," ujar Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Sumut, Wiwiek Sisto Widayat di Medan, Minggu.
Pada triwulan II 2019, perekonomian Sumut tumbuh sebesar 5,25 persen secara tahunan atau year on year. Angka di triwulan II itu lebih tinggi dari angka nasional.
"Di triwulan III, pertumbuhan ekonomi diprediksi tidak jauh berbeda dari triwulan II," ujar Wiwiek yamng berharap lebih baik karena inflasi terus diupayakan ditekan.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi, mengatakan pertumbuhan ekonomi Sumut biasanya tertinggi didorong lapangan usaha informasi dan komunikasi serta makanan dan minuman.
Pada triwulan II, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha informasi dan komunikasi sebesar 9,82 persen.
Kemudian penyediaan akomodasi, makanan dan minuman sebesar 9,01 persen dan administrasi pemerintahan sebesar 8,42 persen.
"Di triwulan II, meski pertumbuhan melambat dibandingkan triwulan yang sama tahun 2018, tetapi masih lebih tinggi dibandingkan angka nasional," katanya.
Secara nasional ekonomi tumbuh sekitar 5,05 persen.
Baca juga: BI: Sistem Kliring Nasional BI disempurnakan lagi
Baca juga: BI Pematangsiantar gelar media briefing peluncuran sistem pembayaran QRIS