Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa Indonesia siap membantu pembangunan infrastruktur di Afrika, seperti yang telah dilakukan di Tanah Air dalam lima tahun terakhir.
“Indonesia siap berbagi pengalaman dan saling membantu untuk pembangunan infrastruktur,” ujar Presiden Jokowi saat membuka Dialog Infrastruktur Indonesia-Afrika (IAID) di Nusa Dua, Bali, Selasa sore.
Di hadapan 700 peserta dari 53 negara Afrika yang hadir, Presiden Jokowi mengatakan Indonesia memiliki BUMN dan perusahaan swasta yang kuat dan berpengalaman.
Seluruh entitas bisnis tersebut, menurut dia, berpengalaman membangun infrastruktur dengan berbagai tantangan, seperti kondisi geografis yang berat dan kondisi iklim yang ekstrem.
BUMN dan perusahaan swasta Indonesia juga telah membuktikan kemampuan dalam membangun infrastruktur modern perkotaan.
Karena itu, sebagai saudara seperjuangan, katanya, Indonesia sangat terbuka untuk bekerja sama dan membantu pembangunan infrastruktur demi kesejahteraan seluruh bangsa Afrika.
Melalui pembangunan infrastruktur, kata Jokowi, Afrika dapat mewujudkan pemerataan dan menjangkau daerah-daerah terluar, juga meningkatkan keterhubungan guna memperbaiki disparitas harga dan kesenjangan ekonomi.
“Indonesia ingin meningkatkan konektivitas infrastruktur dan ekonomi dengan Benua Afrika. Kami siap bekerja sama,” tutur presiden.
Melalui gelaran IAID pada 20-21 Agustus 2019, Indonesia dianggap semakin menunjukkan keberpihakannya pada negara-negara Afrika melalui berbagai kerja sama konkret.
IAID 2019 berhasil membukukan 11 kesepakatan bisnis senilai 822 juta dolar AS atau sekitar Rp11,7 triliun, antara lain pada bidang keuangan, infrastruktur, energi, dan farmasi.
Penyelenggaraan IAID 2019, yang merupakan kelanjutan dari Forum Indonesia-Afrika (IAF) 2018, adalah upaya Indonesia untuk menerjemahkan semangat solidaritas politik negara-negara Afrika melawan kolonialisme dalam Konferensi Asia-Afrika (KAA) pada 1955 menjadi berbagai kerja sama ekonomi yang konkret dan dapat mendukung kesejahteraan rakyat.