Pebalap berusia 29 tahun itu sebelumnya mempunyai kontrak dengan KTM hingga akhir musim 2020 tapi sejak bergabung dengan tim Red Bull KTM Factory Racing dia gagal beradaptasi dengan motor dan tak jarang terjatuh dan menunjukkan performa buruk.
"Zarco mencoba mengadaptasi gaya membalapnya ke KTM RC16 dan tim ini telah mencoba tanpa lelah untuk membuat mesin motor bernomor 5 itu sesuai keinginan dan kebutuhan sang pebalap Prancis sementara Pol Espargaro rutin masuk kualifikasi Q2 dan bersaing di peringkat 10 besar," kata KTM dalam pernyataan resmi seperti dikutip oleh AFP, Senin.
"Pada akhirnya Johaan dan tim memutuskan untuk tidak melanjutkan proyek mereka untuk 2020 dan sekarang akan fokus memberikan yang maksimal di delapan balapan terakhir dan bulan-bulan terakhir di MotoGP 2019."
Kepergian Zarco cukup mengejutkan walau pun performanya musim ini hanya mampu membawanya di peringkat ke-17 di klasemen dengan mengemas hanya 22 poin.
Zarco naik kasta ke MotoGP sebagai juara dunia Moto2 dua kali dan dipandang sebagai rival potensial untuk Marc Marquez dan Jorge Lorenzo.
Di tahun pertamanya di kelas premier bersama tim Tech 3 Yamaha pada 2017, dia finis peringkat keenam di klasemen dan mendapat gelar rookie terbaik tahun itu.