Medan (ANTARA) - Perlombaan permainan tradisional seperti congklak, engklek, tarik tambang, balap berbakiak, engrang batok, dan guli dalam sendok memeriahkan rangkaian acara peringatan Hari Anak Nasional di Lapangan Posyandu Melati 1, Medan Amplas, Kota Medan, Sumatera Utara.
"Kita tahu bahwa permainan tradisional ini banyak manfaatnya untuk anak-anak, karena dapat mengasah kreativitas mereka. Lagi pula permainan tradisional ini sudah jarang kita jumpai, jadi ini juga sebagai cara kami untuk melestarikan permainan-permainan ini," kata Badriyah, Ketua Yayasan Fajar Sejahtera Indonesia (YAFSI) selaku penyelenggara kegiatan, Minggu.
Sebagaimana pada tahun-tahun sebelumnya, ia mengatakan, panitia tahun ini menggelar lomba permainan tradisional untuk menyemarakkan acara peringatan Hari Anak Nasional (HAN) di Kota Medan, yang mengusung tema "Wujudkan Lingkungan dan Keluarga Ramah Anak".
"Untuk menyemarakkan HAN ini, YAFSI mengadakan lomba permainan tradisional untuk anak-anak, dan tahun ini kami memilih Kelurahan Amplas untuk mendorong Kelurahan Amplas menjadi kelurahan layak anak," kata Badriyah.
Kepala Lingkungan I Kelurahan Amplas Muhid Alfin Sinaga mengapresiasi penyelenggaraan berbagai lomba permainan tradisional untuk memperingati Hari Anak Nasional di wilayahnya.
Muhid mengatakan bahwa kegiatan itu bisa menjadi ajang untuk menyampaikan pesan mengenai pentingnya kemampuan membangun hubungan sosial bagi anak.
Badriyah juga menekankan pentingnya peran lingkungan dalam upaya perlindungan anak. "Karena perlindungan anak dimulai dari keluarga dan lingkungannya," katanya.