Jakarta (ANTARA) - Pelatih Madagaskar Nicolas Dupuis mengakui akan sulit bagi debutan Piala Afrika ini mengulangi perjalanan mereka sampai perempat final tahun ini pada turnamen-turnamen serupa masa mendatang.
Negara kepulauan di Samudera Hindia itu harus menyaksikan impian mereka akhirnya terhenti oleh kekalahan 0-3 dari Tunisia di Kairo, Jumat dini hari WIB yang berperingkat 83 level di atas mereka.
"Saya bangga sekali pada apa yang sudah dicapai para pemain sejak awal turnamen ini. Saya angkat topi kepada mereka," kata Dupuis yang kontraknya habis pada akhir kompetisi di Mesir ini.
"Hari ini langkahnya sudah terlalu tinggi. Untuk masa depan saya, itu tidak terlalu berarti banyak. Saya orang yang loyal dan prioritas saya adalah Madagaskar."
Baca juga: Pelatih Pantai Gading janji akan lebih baik pada Piala Afrika 2021
Dupuis mulai melatih Madagaskar pada 2017 dan telah mengubah negara yang kala itu berperingkat rendah 190, dan harus melalui babak prakualifikasi sebelum lolos ke turnamen ini, menjadi paket kejutan dalam putaran final tahun ini.
"Saya tak tahu jika prioritas Madagaskar mempertahankan saya," sambung Dupuis. "Akan sulit bermain lebih bagus lagi pada masa mendatang. Masih banyak hal yang harus dilakukan di Madagaskar. Kami harus menggunakan apa yang sudah kami capai yang membuat kerja terbayar lunas."
"Kami perlu terus bekerja karena jika tidak ini bisa cuma pencapaian sekilas. Kami mesti kembali bekerja. Saya tak punya keraguan. Kami telah menghadapi tim yang sangat bagus," tutup dia seperti dikutip AFP.
Baca juga: Tunisia akhiri mimpi indah Madagaskar di perempat final Piala Afrika
Baca juga: Aljazair ke semifinal setelah singkirkan Pantai Gading lewat adu penalti
Pelatih ragu Madagaskar bisa ulangi prestasi di Piala Afrika 2019 pada masa mendatang
Jumat, 12 Juli 2019 7:23 WIB 1068