Langkat (ANTARA) - Wali kota Binjai Muhammad Idaham menghadiri sosialisasi elektronifikasi transaksi pemerintah di Kota Binjai yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) bertempat di Pendopo Umar Bakri, Selasa.
Idaham menyambut baik atas inisiatif dari Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumut itu, apalagi Pemkot Binjai dalam pengelolaan keuangan daerah sejak tahun 2018 sudah melakukan dengan transaksi non tunai.
"Sejak tahun 2018 lalu Pemerintah kota Binjai dalam pengelolaan keuangan daerah semua dilakukan dengan cara transaksi non tunai, yang mana merupakan bagian dari bagaimana menciptakan good government dan clean government," katanya.
Berdasarkan laporan kepada Bank Indonesia Sumut hingga saat ini sebanyak 26 Pemda telah menerapkan CMS SP2D / SP2D online dan 27 Pemda telah menerapkan penerimaan pajak non tunai, namun hanya 4 Pemda yang telah terintegrasi dengan e-Payment BPD.
Walaupun demikian 9u persen penerimaan Pemda baik pajak maupun retribusi dapat dibayarkan melalui ATM dan teller milik BPD.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumut, Andi Wiana S dalam sambutannya.
"Khusus di kota Binjai, kami melihat progress elektronifikasi yang sangat baik yang ditunjukkan dengan telah mengimplementasikan seluruh jenis penerimaan dan belanja daerah secara non tunai serta telah menerapkan SP2D online", jelasnya.
Andi Wiana mengatakan hal itu sejalan dengan semangat Pemkot Binjai untuk menjadikan Binjai sebagai salah satu Smart City di Indonesia dan membuat Binjai menjadi salah satu kota dengan penerapan elektronifikasi terbaik di Sumut.
Kerjasama BI dengan Kota Binjai sebelumnya juga telah dilaksanakan seperti bantuan benih padi, kendaraan motor, dan kandang lembu.