Sentani, Jayapura (ANTARA) - Sebanyak 35 anggota tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan pada Minggu berangkat menuju ke Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, menggunakan pesawat milik TNI Angkatan Udara untuk mencari helikopter MI 17 milik TNI Angkatan Darat yang hilang kontak saat melakukan penerbangan dari Oksibil ke Jayapura pada Jumat (28/6).
Tim SAR gabungan dari TNI dan Kantor Pencarian dan Pertolongan Jayapura berangkat menggunakan pesawat CN235 milik TNI Angkatan Udara. Mereka diberangkatkan dalam dua penerbangan.
"Flight (penerbangan) pertama membawa bahan bakar untuk operasional pesawat selama pencarian helikopter MI 17 dan sudah berangkat pada pukul 08.00 WIT," kata Komandan Lanud Silas Papare Jayapura Marsma TNI Tri Bowo Budi Santoso di Sentani, Kabupaten Jayapura, Minggu.
Penerbangan selanjutnya berangkat pukul 11.00 WIT membawa personel SAR gabungan yang akan membantu proses pencarian helikopter MI-17 dari darat.
"Setelah tiba, mereka akan bergabung dengan tim darat untuk pencarian," kata Tri Bowo.
Ia menambahkan, tim darat sudah diberangkatkan menuju Distrik Bulankop pukul 06.00 WIT dan akan melakukan pencarian di sekitar Gunung Mol.
Baca juga: Lima armada udara dikerahkan cari helikopter MI-17
Baca juga: TNI kembali lakukan pencarian helikopter hilang Minggu pagi
Di samping itu, ia melanjutkan, dua helikopter sudah diberangkatkan dari Bandara Moses Kilangin Mimika menuju Oksibil untuk melakukan pencarian lewat udara.
"Kedua helikopter ini sudah tiba di Oksibil," katanya.
Helikopter MI 17 milik Pusat Penerbangan Angkatan Darat hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Oksibil menuju Bandara Sentani di Kabupaten Jayapura pada Jumat (28/6) pukul 11.44 WIT.
Helikopter dengan nomor registrasi HA-5138 itu membawa 12 penumpang beserta kru yang sebelumnya terbang ke Okbibab untuk mengirim logistik untuk prajurit yang bertugas di wilayah tersebut.
SAR gabungan beranggotakan 35 orang menuju Oksibil cari helikopter MI 17
Minggu, 30 Juni 2019 9:50 WIB 1108