Jakarta (ANTARA) - Pemain baru Real Madrid Eden Hazard menganggap dirinya belum menjadi seorang "galactico," namun menyatakan bahwa ia akan berusaha memantaskan diri untuk layak mengenakan seragam kebesaran Si Putih.
"Saya bukan seorang galactico, saat ini belum. Saya harap dapat menjadi seperti itu suatu hari kelak. Saya memulai lagi dari awal, dan menurut saya, saya ini bukan galactico, hanya pemain yang sangat bagus," kata Hazard saat diperkenalkan secara resmi ke publik seperti dilansir laman resmi Real.
Dalam kesempatan itu, Hazard tidak ragu menyatakan kesiapannya untuk bermain di semua posisi yang diinstruksikan sang pelatih Zinedine Zidane.
"Semua orang tahu bahwa Zidane merupakan idola saya dan untuk dapat dilatih oleh dia merupakan suatu faktor signifikan. Namun saya selalu ingin bermain untuk klub ini. Saya biasanya menikmati bermain di sisi kiri atau sebagai nomor sepuluh, namun itu bukan keputusan saya."
"Impian saya adalah bersenang-senang di lapangan dan memenangi pertandingan demi pertandingan. Saya berharap dapat memenangi gelar sebanyak mungkin dan mengukir sejarah dengan Real Madrid. Di Real Madrid, tim adalah bintang. Saya telah berada di Chelsea selama tujuh tahun dan sekarang saya akan memberikan segalanya untuk grup ini."
Baca juga: Real Madrid sepakati datangkan Eden Hazard dengan kontrak berdurasi lima tahun
Baca juga: Ini yang dikatakan Eden Hazard kepada Aubameyang
Hazard identik dengan nomor punggung sepuluh sebagaimana yang dikenakannya di Chelsea dan timnas Belgia, namun di Real ia harus ikhlas mengganti nomor punggung karena nomor sepuluh sudah dikuasai Luka Modric.
"Saya cukup beruntung dapat berbicara kepada Modric melalui (Mateo) Kovacic. Saya bergurau dan menanyai dia apakah ia mengizinkan saya mengenakan nomor sepuluh dan ia berkata tidak (sambil tertawa). Saya akan mencari nomor punggung lain, namun itu tidak penting, bermain untuk lambang ini adalah yang utama."
Hazard bergabung dengan Real yang menjalani salah satu musim terburuk mereka pada musim lalu, di mana klub ibu kota Spanyol itu gagal memenangi satu pun gelar domestik dan harus tersingkir pada putaran 16 besar Liga Champions.
Mantan pelatih timnas Spanyol Julen Lopetegui mengambil alih tim pada tahun lalu menyusul hengkangnya Zidane, namun ia gagal menjawab harapan manajemen dan penggemar untuk kemudian dipecat pada Oktober.
Santiago Solari kemudian mengisi kursi panas di Santiago Bernabeu sampai Maret, untuk kemudian posisi tersebut kembali dipercayakan kepada Zidane.
Keruntuhan Real, yang kontras dengan catatan manis raihan empat trofi Liga Champions dalam lima musim, berperan besar untuk membuat Presiden Florentino Perez kembali bernafsu untuk membentuk tim Galacticos. Kali ini salah satu perwujudannya ditandai dengan direkrutnya bintang Chelsea Hazard.
Eden Hazard anggap dirinya belum menjadi seorang "galactico"
Jumat, 14 Juni 2019 8:31 WIB 988