Medan (ANTARA) - Rektor Universitas Negeri Medan Prof Dr Syawal Gultom MPd mengatakan Revolusi Industri 4.0 menuntut perubahan sistem pendidikan yang bercirikan pemanfaatan teknologi digital dalam proses pembelajaran atau dikenal dengan cyber system.
"Proses pembelajaran bersifat personalize learning dengan dukungan infrastruktur pembelajaran dengan peningkatan kapasitas komputasi dan pembelajaran jarak jauh (distance learning)," kata Syawal, dalam sambutannya pada acara wisuda 608 sarjana, di Universitas Negeri Medan (Unimed), Selasa.
Dengan tantangan tersebut, menurut dia, perlu menyiapkan work skill yang dibutuhkan menghadapi Industri 4.0.
"Dengan mengubah paradigma pendidikan yang berorientasi kepada kebutuhan berfokus pada knowledge production dan innovation applications of knowledge," ujar Syawal.
Ia menyebutkan, semakin disadari bahwa Revolusi Industri 4.0 atau bisa disebut sebagai revolusi digital memberikan tawaran yang sangat menarik bagi dunia pendidikan.
Utamanya berkaitan dengan akses terhadap beragam informasi dan kemudahan untuk membagikan beragam informasi tersebut secara cepat, dimana pun dan kapan pun.
"Kemudahan untuk mengakses dan membagikan berbagai informasi tersebut, dan secara tidak langsung memberikan tawaran segar bagi kemudahan penerapan self-determined learning yang sebenarnya sudah ditawarkan sejak lebih dari satu dekade silam," ujar dia pula.
Syawal menjelaskan, self-determined learning menawarkan kebebasan kepada pembelajar (learner) untuk menentukan (determine) sendiri belajarnya, dan menawarkan kolaborasi aktif untuk menentukan pembelajaran.
"Kemudian untuk menentukan konten, cara mempelajarinya dan bagaimana bentuk penilaian yang digunakan untuk mengukur kompetensi yang sudah dikuasainya," katanya lagi.
Baca juga: Mahasiswa Unimed ciptakan tanaman andaliman menjadi bahan parfum