Jakarta (ANTARA) - Hasil cukup bagus pebalap BMX Indonesia di Asian BMX Cycling Championship (ACC) 2019 dan Malaysia BMX C1 Internasional pekan lalu berdampak pada melonjaknya peringkat dunia Indonesia berdasarkan pendataan federasi balap sepeda dunia atau UCI.
Seperti dilansir laman UCI yang dipantau dari Jakarta, Kamis, peringkat Indonesia melonjak 12 peringkat dengan raihan 340 poin. Saat ini Indonesia berada di posisi 19 dunia. Untuk posisi puncak diduduki oleh Prancis dengan raihan 1.531 poin.
"Sesuai dengan target kita. Step by step. Masuk 20 besar top dunia dulu," kata pelatih kepala timnas balap sepeda Dadang Haries Poernomo saat dikonfirmasi di Jakarta.
Pada Asian BMX Cycling Championship (ACC) 2019 Indonesia menempatkan I Gusti Bagus Saputra berada di posisi dua (perak) dan Rio Akbar di posisi tiga (perunggu). Sedangkan pada Malaysia BMX C1 Internasional hanya menempatkan I Gusti Bagus Saputra di posisi tiga.
Dadang menjelaskan, posisi Indonesia ini bakal dijadikan semangat untuk bisa lolos ke Olimpiade 2020 di Tokyo Jepang. Apalagi masih banyak kejuaran C1 yang harus diikuti oleh pebalap Indonesia agar bisa lolos ke kejuaraan terbesar di dunia itu.
"Untuk tahun ini ada tujuh kejuaraan C1 yang akan kami ikuti. Satu round di Korea Selatan, dua round di Thailand, dua round di Banyuwangi, dan dua round di China," katanya menambahkan.
Untuk bisa lolos ke Olimpiade, kata Dadang, Indonesia harus bisa berada di posisi 12 sampai 14 dunia. Dengan waktu yang ada, pihaknya bersama PB ISSI optimistis target bisa tercapai seperti pada Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro.
Meski demikian, Dadang mengakui jika ada beberapa kendala yang harus dihadapi, yaitu belum dimulainya pemusatan latihan nasional (pelatnas). Saat ini latihan maupun mengikuti kejuaraan hanya dilakukan secara mandiri.
"Untuk saat ini kita didukung Bang Okto (Ketua Umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari)," kata pria yang juga mantan pebalap BMX nasional itu.