Rantauprapat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu mengelar seni tari “Pesta Panen” sekaligus menyuguhkan tarian 12 etnis dalam memeriahkan malam pentas seni dan budaya di area PRSU ke-48 di Medan.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Kapolres Labuhanbatu AKBP Frido Situmorang, Sekdakab Ahmad Muflih, Kepala OPD, Camat, Kepala Desa dan Lurah, Tim Penggerak PKK dan puluhan mahasiswa yang belajar di Kota Medan.
Pelaksana tugas Bupati Labuhanbatu, Andi Suhaimi Dalimunthe di Rantauprapat, Sabtu (30/3) sore menyampaikan, budaya tidak pernah hilang wilayahnya, karena budaya ini melekat dan hadir terus dalam kehidupan manusia dan sewajarnya melestarikan budaya.
Ia menjelaskan, perlu inovasi dalam pagelaran pentas seni dan budaya untuk PRSU maupun di Kabupaten Labuhanbatu dan berharap kegiatan ini merupakan identitas masyarakat di daerah.
“Marilah sama-sama kita jaga antara budaya maupun adat istiadat yang ada di Kabupaten Labuhanbatu,” jelasnya.
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dalam pidato tertulisnya yang dibacakan Kadis Pariwisata dan Kebudayaan, Hidayati mengatakan, seni adalah ekprensi dari perasaan manusia yang memilih dan memiliki unsur keindahan dan sebagai epreksi nyata kedalam suatu gerak dan irama yang dapat dinikmati. Sedangkan budaya adalah cara hidup manusia yang terjadi terus menerus sehingga dapat diteruskan kepada generasi muda.
Pihaknya mengapresiasi kepada elemen masyarakat yang telah mendukung kegiatan pentas seni dan budaya ini sehingga terlaksana dengan baik. Sebagai anak bangsa diharapkan dapat mempertahankan serta mengembangkan seni dan budaya yang ada di Sumatera Utara. “Kita berkumpul pada malam hari ini adalah untuk mempererat tali persaudaraan,” katanya.