Jakarta (ANTARA) - Maurizio Sarri mengaku bingung sekaligus kesulitan menjelaskan begitu cepat timnya berubah. Manajer Chelsea ini malah menyatakan timnya telah mencapai batas mental setelah harapan mereka masuk empat besar terhalang oleh bangkitnya Everton pada babak kedua pertandingan Liga Inggris, Minggu malam lalu.
Chelsea mendominasi penguasaan bola sepanjang babak pertama yang ditandai dengan tendangan Eden Hazard yang membentur tiang gawang dan Pedro yang menyia-nyiakan peluang gol yang sudah di depan mata.
Kesialan Chelsea berujung hukuman pada empat menit pertama babak kedua ketika Richarlison menanduk bola dari sepak pojok untuk diubahnya menjadi gol ke-13 dia selama musim ini.
Tim tamu makin merana ketika pada menit 71 Richarlison dijatuhkan di kotak penalti oleh Marcos Alonso. Gylfi Sigurdsson tampil menjadi algojo, bola sempat mental tetapi Sigurdsson menyambarnya.
Baca juga: Everton benamkan Chelsea 2-0 di Goodison Park
Baca juga: Pelatih Chlesea akui timnya semakin sulit finis empat besar
Akibatnya, Chelsea kini tercecer pada urutan enam klasemen Liga Inggris, satu poin di bawah Manchester United.
"Kami mungkin telah memainkan 45 terbaik selama musim ini tapi kemudian tiba-tiba pada awal babak kedua kami berhenti bermain, saya tak tahu kenapa," kata Sarri seperti dikutip BBC.
"Mustahil situasi ini tercipta karena masalah fisik sebab jika pun benar, Anda menurun secara perlahan, tidak tiba-tiba begini".
"Sulit sekali bagi saya untuk menjelaskan perubahan ini. Mungkin ini masalah mental."
Ketika ditanya seberapa khawatir dia jika situasi mental Chelsea ini tidak diatasi, Sarri menjawab, "Untuk saat ini, inilah batas kami. Jika kami bisa bermain seperti pada babak pertama dengan konsisten, maka kami berada pada posisi lain di klasemen."