Mataram (ANTARA) - Objek wisata Air Terjun Tiu Kelep yang masih satu lokasi dengan Air Terjun Sindang Gile di Senaru, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, ditutup pascalongsor yang terjadi akibat gempa tektonik 5,8 Skala Richter pada Minggu (17/3) sore.
"Melihat kondisi ini (pascalongsor), untuk sementara kawasan wisata air terjun kita tutup dulu," kata Sekertaris Daerah Lombok Utara, Suardi yang ditemui Antara di dekat pintu gerbang wisata Air Terjun Tiu Kelep dan Sindang Gile di Senaru, Minggu Malam.
Hal itu diungkapkannya setelah melakukan pertemuan singkat dengan instansi terkait, diantaranya dari Polri, TNI, BPBD, dan Tim SAR, pada Minggu malam di dekat pintu gerbang wisata Air Terjun Tiu Kelep dan Sindang Gile, Senaru.
Sampai kapan wisata air terjun andalan warga Lombok Utara ini ditutup, Suardi belum dapat memastikannya. Melainkan hal tersebut akan dilihat kembali perkembangan situasi dan kondisi alam.
Baca juga: Gempa 5,8 SR guncang NTB
Baca juga: Gempa Lombok akibat aktivitas sesar sekitar Rinjani
Baca juga: Gempa Lombok, 40 wisatawan Malaysia terjebak di air terjun Tiu Kelep
"Kita lihat perkembangannya nanti, tentunya akan kita bicarakan juga dengan pihak TNGR (Taman Nasional Gunung Rinjani), karena ini kewenangan dia, dia yang lebih paham dengan kondisinya," ujar Suardi.
Dari hasil pertemuannya pada Minggu malam, telah disepakati rencana lanjutan untuk evakuasi korban pada Senin (18/3) Pagi.
Dikabarkan masih ada satu lagi jenazah WNA Malaysia yang belum dievakuasi karena posisinya terjepit bebatuan besar di jalur menuju Air Terjun Tiu Kelep.
Baca juga: Korban meninggal akibat gempa di NTB jadi tiga orang
Baca juga: Evakuasi korban meninggal air terjun Tiu Kelep perlu dongkrak batu
Baca juga: Lima wisatawan yang terjebak di Tiu Kelep pascagempa 5,8 SR dievakuasi
Air Terjun Tiu Kelep dan Sindang Gile di NTB ditutup pascalongsor
Senin, 18 Maret 2019 0:07 WIB 2302