Rantauprapat (ANTARA) - Umat Islam Kabupaten Labuhanbatu melaksanakan Shalat ghaib untuk korban penembakan di Masjid Negara Selandia Baru, usai Shalat Ashar di Masjid Agung, Rantauprapat.
Koordinator Muslim Labuhanbatu peduli dan bersama Muslim Selandia Baru, Ustadz Rendy Fitra Yana di Rantauprapat, Minggu (17/3) petang, menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam atas tragedi krisis kemanusiaan itu.
Shalat Ghaib dan doa bersama untuk para syuhada yang sahid di Masjid Al Noor dan Lindwood, Selandia Baru. Aksi dilanjutkan dengan penandatanganan dukungan kepada Muslim Selandia Baru dan pembacaan pernyataan sikap mengutuk keras penembakan itu.
Korban adalah mati sahid akan mendapatkan tempat terhormat di hadapan manusia dan Allah SWT, karena itu, merupakan duka umat Islam di seluruh dunia.
Sebagai umat Islam, kata Ustadz Rendy Fitra Yana, tragedi penembakan umat Islam di Negara Selandia Baru merupakan pembantaian dan aksi teroris yang biadab, serta mengakibatkan konflik sosial kemanusiaan.
Dengan demikian, semua pihak harus turun tangan untuk mengatasi krisis kemanusiaan tersebut. "Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan umat Islam di Negara Selandia Baru agar tetap tegar dan sabar," katanya.
Pihaknya juga mengapresiasi pernyataan tegas dan sikap cepat pemerintah Indonesia yang mengambil langkah diplomatis evakuasi dan menyelamatkan warga Indonesia yang menjadi korban disana.
Mereka juga meyerukan agar umat Islam di Indonesia bersikap tenang, tidak membuat pernyataan yang memperkeruh suasana, dan melakukan langkah-langkah yang kontra produktif.
"Umat Islam Indonesia sebaiknya menggalang solidaritas dan melakukan doa bersama untuk keselamatan dan mendukung perjuangan dakwah Muslim di Selandia Baru," imbaunya.
Sebelumnya, telah terjadi tragedi penembakan di Masjid Al-Noor dan Lindwood, Christchurch Sclandian, Negara Selandia Baru, Jumat (15/3) waktu setempat. Dalam aksi itu, puluhan umat Islam yang akan melaksanakan Shalat Jumat meninggal dunia.