Medan (Antara) - Proses pembelajaran bersipat "personalize learning" dengan dukungan inrastruktur dapat meningkatkan kapasitas komputasi dan pembelajaran jarak jauh yang biasa disebut distance learning.
"Dengan adanya tantangan itu, perlu menyiapkan work skill yang dibutuhkan menghadapi Revolusi Industri 4.0.Merubah paradigma pendidikan yang berorientasi kepada kebutuhan berfokus pada knowledge produktion dan innovation aplication of knowledge," kata Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) Prof Dr Syawal Gultom, MPd, di Medan, Sabtu.
Semakin disadari, menurut dia, bahwa revolusi industri keempat (4.0) dan bisa disebut sebagai revolusi digital memberikan tawaran yang sangat menarik bagi dunia pendidikan.
"Utamanya berkaitan dengan akses terhadap beragam informasi dan kemudahan untuk membagikan beragam informasi tersebut secara cepat dimanapun dan kapanpun," ujar Syawal.
Ia mengatakan, kemudahan untuk mengakses dan membagikan beragam informasi itu, secara tidak langsung memberikan tawaran segar bagi kemudahan penerapan self-determined learning yang sebenarnya sudah ditawarkan sejak lebih dari satu dekade.
Self- determined learning menawarkan kebebasan kepada pebelajar (learner) untuk menentukan (determine) sendiri belajarnya, dan menawarkan kolaborasi aktif untuk menentukan pembelajaran.
"Selain itu, menentukan konten, cara mempelajarinya dan bagaimana bentuk penilaian yang digunakan untuk mengukur kompetensi yang sudah dikuasainya," ucap dia.
Syawal menjelaskan, adapun bidang yang diperlukan berdasarkan kebutuhan SDM saat ini adalah teknologi informasi, kepemimpinan social skill, learning skill dan kemampuan berkomunikasi melalui banyak chanel.
Untuk menghadapi semua itu diperlukan tiga langkah yakni pertama, harus terus belajar dan meningkatkan ketrampilan untuk memahami penggunaan teknologi internet of things dan mengintegrasikan kemampuan internet dengan lini produksi di dunia kerja.
Untuk mendukung upaya tersebut, diperlukan pelaksanaan pendidikan yang link and match antara lembaga pendidikan dengan dunia usaha dan dunia industri.
Langkah kedua, yakni dapat memanfaatkan teknologi digital untuk memacu produktivitas dan daya saing sehingga mampu menembus pasar kerja internasional yang merupakan upaya, serta juga memperluas pasar dalam rantai dunia, dan menghadapi era industri 4.0.
"Langkah ketika, yang diperlukan adalah inovasi teknologi melalui pengembangan startup dengan memfasilitasi lembaga pendidikan dengan inkubasi bisnis," kata Syawal.
Rektor Unimed: pembelajaran personalize learning tingkatkan kapasitas
Sabtu, 23 Februari 2019 20:08 WIB 1364