Rantauprapat (Antaranews Sumut) - Sejumlah kawasan yang menjadi pusat perdagangan dan bisnis di Kabupaten Labuhanbatu terlihat sepi saat hari Imlek 2570. Kegiatan perekonomian dan lalulintas di pertokoan Jalan Ahmad Dahlan, Sisingamangaraja, Agus Salim dan Diponegoro terlihat tutup dan lengang.
Sepinya aktifitas perekonomian ini, digunakan warga merayakan Imlek di rumah maupun pergi ke tempat-tempat objek wisata alam di daerah.
Dari hasil pantuan Antara di Rantauprapat, Selasa (5/1) sore, sejumlah pertokoan di inti kota masih banyak yang tutup. Namun, sejumlah pengusaha rumah makan maupun usaha mikro kecil menengah masyarakat beroperasi seperti biasa.
Tutupnya sejumlah pertokoan sangatlah mempengaruhi perekonomian masyarakat di daerah. Hal ini di sebabkan, mayoritas kegiatan ekonomi di Labuhanbatu di miliki warga etnis Tionghoa.
"Memang mayoritas perekonomian di Labuhanbatu di miliki oleh saudara kita dari etnis Tionghoa," kata M. Faujan pemilik Rumah Makan Pagaruyung di Rantuprapat.
Menurut dia, saat hari libur Nasional, masyarakat di daerah melakukan aktifitas di rumah maupun ke tempat objek wisata alam.
"Seperti biasa, kalau hari libur Nasional masih banyak pertokoan dan bisnis yang tutup sementara," ujarnya.