Aekkanopan (Antaranews Sumut) - Nasib seekor lumba-lumba putih yang diyakini masih hidup di Sungai Kualuh belum jelas. Pasalnya, pihak berkompeten kabarnya masih berkoordinasi terkait penanganan hewan langka yang menghebohkan karena masuk ke Sungai Kualuh yang berair tawar.
Menurut Camat Kualuhhulu, Samsul Tanjung, Rabu (30/1) malam, dari bincang-bincangnya dengan pihak Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang datang ke lokasi lumba-lumba berada, mereka masih harus berkoordinasi dengan pimpinannya.
“Keterangan dari BKSDA tadi, bahwa mereka masih akan berkoordinasi dengan pimpinannya bagaimana penangangan selanjutnya,” jelas camat mengutip pembicaraannya dengan pihak BKSDA.
Dikatakannya, yang turun ke lokasi bukan saja dari BKSDA Asahan dan provinsi, tapi juga dari BKSDA Pusat. Tim juga membawa seekor lumba-lumba yang ditemukan mati.
Lambannya penanganan yang berujung matinya satu daru dua ekor lumba-lumba putih sangat dikeluhkan warga. Kades Kualaberingin Edi Mansur Pane juga mengutarakan hal senada. Menurutnya, penanganan yang lamban dikhawatirkan akan membahayakan ikan yang "tersesat" ke wilayah itu.
Pada Senin (28/1) lalu petugas dari BKSDA Wilayah III Asahan juga sudah turun ke lokasi. Pada keesokan harinya, disusul serombongan dari instansi lain juga datang.
Baca juga: Seekor lumba-lumba putih di Sungai Kualuh ditemukan mati
Baca juga: Setelah mati, lumba-lumba putih di Sungai Kualuh dibawa ke Medan
Baca juga: Beredar kabar, lumba-lumba yang kesasar di Sungai Kualuh tinggal seekor
Baca juga: Disesalkan, lambannya evakuasi lumba-lumba putih di Sungai Kualuh