Karo (Antaranews Sumut) - Taman Simalem Resort membina kelompok tani di beberapa desa sebagai wujud kepedulian untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lingkungan sekitar di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara.
"Pembinaan sektor pertanian yang dilakukan itu dengan menerapkan sistem organik," kata Direction of Operation Taman Simalem Resort, Bernard Tay melalui Farm Advisor, Frits H Silalahidi Karo, Senin.
Ia mengatakan hasil panen petani tak hanya ditampung oleh Taman Simalem Resort melainkan juga dipasarkan ke pasar modern yang sudah melakukan kerja sama, bahkan disuplai ke beberapa kota dan provinsi lain seperti Medan, Jakarta, Palangkaraya, Pekanbaru hingga Batam.
"Rencananya 2019 mau diekspor ke Malaysia dan Singapura. Kini, sedang proses penjajakan," katanya.
Ia mengatakan, tujuan dari dibinanya para petani tersebut untuk membantu masyarakat sekitar agar hidup lebih sejahtera, selain itu untuk jangka panjang keberadaan sektor pertanian di kabupaten itu.
Pertanian organik yang diterapkan sudah mendapat sertifikat dari Lembaga Sertifikasi Organik Seluliman (LeSOS), dan bahkan satu-satunya di Sumut.
"Hal ini berarti Taman Simalem Resort benar-benar serius mengembangkan potensi daerah untuk mendukung pembangunan lewat pemberdayaan masyarakat dan sektor pariwisata," katanya.
Ia menambahkan, pihaknya tidak hanya menawarkan keindahan alam yang menjadi andalan, namun, juga sektor agribisnis menjadi salah satu nilai jual yang ditawarkan kepada pengunjung baik dalam maupun luar negeri.
"Benih dan bibit yang digunakan sebagian masih didatangkan dari luar negeri untuk tanaman tertentu seperti pak choy. Tapi, ke depan semua benih dan bibit yang akan digunakan dari dalam negeri," katanya.
Salah satu kelompok tani yang dibina adalah Kelompok Tani Organik Indah Lestari di Desa Mulia Rakyat, Kecamatan Merek. Kelompok tani ini beranggotakan 16 orang.
Marsion Situngkir selaku pembina kelompok tani mengungkapkan, ada 58 jenis tanaman sayuran dan buah yang dibudidayakan dengan sistem organik.
Seperti pak choi, kol, brokoli, cabai hijau dan merah, wortel, lobak, daun bawang, bawang merah dan putih, sawi, tomat, kentang, jagung serta sayuran komersil lainnya yang bernilai jual cukup tinggi, sedangkan tanaman buah diantaranya markisa, alpukat, biwa, pepino dan sebagainya.
"Petani yang dibina dalam kelompok ini disubsidi oleh Taman Simalem Resort, mulai benih tanaman, pupuk kompos dari kotoran ayam dan sapi, pestisida hingga proses penjualan hasil pertanian. Para pertani hanya menyediakan tanah atau lahan dan tenaga saja," katanya.
Taman Simalem Resort bina petani organik Karo
Senin, 17 Desember 2018 19:15 WIB 6044