Jayapura (Antaranews Sumut) - Prajurit TNI bersama Polri akan terus memburu para pelaku penembak puluhan pekerja di Distrik Yall, Kabupaten Nduga, Papua, ujar Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Kolonel Inf M Aidi.
"Yang jelas Kodam Cenderawasih tetap melaksanakan penindakan, kita akan cari, kejar sampai di mana pun mereka berada," katanya ketika dikonfirmasi dari Kota Jayapura, Papua, Rabu.
Menurut dia, personel TNI yang ada di pegunungan tengah Papua, terutama yang berada di Kabupaten Jayawijaya sudah pasti akan membantu personel Polri yang melakukan pengejaran terhadap para pelaku penembakan puluhan pekerja jembatan di Kali Yigi dan Kali Auruk, Kabupaten Nduga.
"Jadi, kalau perbantuan otomatis, kita laksanakan perbantuan, apalagi ini kita bisa katakan kejadian luar biasa. TNI pasti kita akan libatkan, hanya saja jumlah dan mekanismenya seperti apa tidak bisa saya sebutkan," ucapnya.
Aidi menolak untuk menyebutkan jumlah personel TNI yang akan dilibatkan dalam pengejaran para pelaku penembakan di Nduga.
Namun dengan tegas, Aidi mengatakan bahwa personel Yonif 756/WMS dan Kodim 1702/Jayawijaya telah disiapkan bila diperlukan.
Baca juga: Tentara tewas saat pos TNI diserang KKB
Baca juga: TNI-Polri dikerahkan untuk evakuasi korban pembunuhan oleh KKB
Baca juga: Jumlah korban pembunuhan di Nduga Papua belum bisa dipastikan
Baca juga: Presiden perintahkan Panglima TNI-Kapolri cek penembakan di Nduga
Baca juga: TNI siapkan peti jenazah untuk korban pembunuhan di Papua
Data yang dihimpun Antara menyebutkan bahwa Pendeta Wilhelmus Kogoya, tokoh gereja di Distrik Yigi, telah melaporkan kasus pembunuhan di Kali Yigi dan Kali Aurak Distrik Yall Kabupaten Nduga yang menewaskan 24 tukang.
Dari laporan tersebut, terungkap dua pekerja melarikan diri dan selamat, dan kini berada di Distrik Mbua.
Sementara itu, delapan lainnya di Distrik Yal diselamatkan keluarga Alimi Gwijangge yang menjabat Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Nduga dan dibawa ke Distrik Koroptak dalam keadaan selamat.