Gunungsitoli, (Antaranews Sumut) - Pemerintah Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pemugaran situs bersejarah Tugu Meriam yang ada di Kelurahan Ilir di kota itu.
Sekda Kota Gunungsitoli Ir Agustinus Zega di Gunungsitoli, Jumat, mengatakan, pihaknya merasa perlu melakukan sosialisasi terkait pemugaran situs bersejarah tersebut.
Karena sebelumnya ada kesalahpahaman antara masyarakat dengan pemerintah terkait pemugaran tugu meriam, dimana pemugaran yang dilakukan Pemko Gunungsitoli terkesan sebagai penghancuran.
"Dalam merencanakan pemugaran tugu meriam kita harus hati hati, kita memugar dengan tetap mempertahankan keaslian dan memperkuat kontruksi tugu menggunakan bahan yang sama," katanya.
Menurut dia sesuai kesimpulan, pemugaran dilakukan tanpa mengurangi volume tugu dan hanya menambahakan bahan untuk memperkuat tugu.
Semua profil tugu dipertahankan dan akan menambahkan prasasti kapan tugu dibangun dan dibangun oleh siapa.
"Kita membuat yang terbaik dan sepakat mempertahankan keaslian dan menggunakan batu alam yang lebar pada tugu sehingga terkesan satu kesatuan yang utuh," katanya.
Sementara tokoh masyarakat setempat Khaimar Harefa mengatakan tugu meriam dibangun pada tahun 1938 oleh para leluhur yang disebut Sitolu Tua secara musyawarah, mufakat dan gotong royong.
Ketika tugu meriam tersebut dipecahkan dengan alasan pemugaran, mereka sedih dan bertanya tanya mengapa harus dihancurkan.
Setelah tahu tugu meriam yang menjadi kebanggan warga Nias hendak di pugar, dia mengaku sangat berterima kasih.
Namun, fakta dilapangan yang terjadi menurut Khaimar bukan pemugaran, melainkan penghancuran tugu dan perubahan bentuk.
Sehingga warga Kelurahan Ilir beberapa saat yang lalu sempat protes dan menentang dan menghentikan para pekerja yang sedang menghancurkan tugu meriam.
"Yang kami ketahui, pemugaran adalah memperbaiki dan memperindah, dan jika hal tersebut yang dilakukan maka kami akan mendukung," katanya.***4***
Pemkot Gunungsitoli sosialisasi pemugaran tugu bersejarah
Jumat, 5 Oktober 2018 10:04 WIB 2786