Samosir, (Antaranews Sumut) - Pemerintah Kabupaten Samosir, Sumatera Utara dan pengusaha memindahkan ikan ternak yang mati mendadak dari keramba jarung apung (KJA) ke daratan untuk dikubur, Kamis.
Bupati Samosir, Rapidin Simbolon memantau proses pengakutan ribuan ekor ikan milik masyarakat pengusaha k di Kelurahan Pintusona, Kecamatan Pangururan, menggunakan alat berat dan peralatan seadanya.
Langkah selanjutnya, Pemkab akan memindahkan KJA dari lokasi tersebut sesuai aturan Perpres 81 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Danau Toba sekitarnya.
Dugaan sementara sedikitnya 180 ton ikan siap panen itu mati mandadak pada Rabu, 22 Agustus 2018, karena kekurangan oksigen akibat keruhnya air Danau Toba.
"Untuk mengetahui penyebab pasti secara ilmiah, Dinas Pertanian telah membawa sampel ikan, air dan pakan untuk diteliti di laboratorium di Medan," kata Bupati.
Pemilik KJA diimbau untuk mengosongkan unit usahanya minimal dua bulan dan mencuci net (jaring) serta perlatan lainnya agar kondisi normal kembali.
Saut Simanjorang, seorang pengusaha KJA mengatakan, ikan budidayanya satu per satu mengapung ke permukaan sejak pagi dan semakin banyak sorenya.
Diperkirakan sebanyak 20 pengusaha KJA yang kawasan Pintu Sona mengalami kejadian serupa, sementara KJA di Kelurahan Tanjung Bunga, Kecamatan Pangururan, tidak terdampak.
"Ikan-ikan di KJA kawasan kami masih sehat," sebut Hotdon Naibaho. ***3***
Ribuan ikan mati mendadak di Samosir
Kamis, 23 Agustus 2018 17:37 WIB 2980