Panyabungan, (Antaranews Sumut0 - Ide Brilian Bupati Mandailing Natal Drs. H. Dahlan Hasan Nasution terhadap peningkatan sektor wisata di Mandailing Natal sepertinya tidak ada habis-habisnya.
Setelah membangun Tapian Sirisiri dan taman Raja Batu dikomplek perkantoran Payaloting Panyabungan, kini Bukit Muhasabah yang terletak di Tor Sihite Kecamatan Panyabungan kembali di sulap destinasi wisata baru di kawasan Mandailing Natal.
Objek wisata yang mengusung konsep wisata panorama alam ini menjadi daya tarik para pengunjung saat ini di Mandailing Natal karena bukit yang dulunya hutan ini sekarang telah menawarkan keindahan alam dari ketinggian.
Sejak selesai dibangun sepertinya tidak pernah sepi dari pengunjung. Apalagi bila dimusim liburan tiba lokasi ini menjadi tujuan wisata lokal dan luar daerah.
Warna pendar sunset seakan taburan warna kuning kemerahan yang menyapu alam Panyabungan. Atau sebaliknya, ketika matahari mulai terbit di Timur, Panyabungan dipandang dari ketinggian seakan berbalur putih lembut menambah eksotisnya pemandangan.
Lain lagi saat malam hari, Kota Panyabungan seakan taburan kunang-kunang di tengah pekat malam dengan silau pendar lampu yang indah. Pesona itu seakan membangkitkan ingatan kita terhadap cerpen Umar Khayam: Seribu Kunang-Kunang di Manhattan.
Refleksi orang terhadap pesona sebuah destinasi wisata memang selalu berbeda-beda. Wisata Bahari misalnya menawarkan kesan kebiruan laut, wisata alam menawarkan kebersahajaan, wisata hutan tropis menawarkan keanegaragaman hayati, wisata sejarah menawarkan jejak peradaban, atau ekowisata yang menawarkan kesegaran tanaman budi daya.
Bayangkan saja jika Bukit Muhasabah menggabungkan berbagai jenis wisata, tentu daya tariknya akan makin kuat lagi. Misalnya dengan menggabungkan jenis wisata panorama ini dengan wisata hutan tropis dan ekowisata. Dan potensi itu ada dan itu semua akan menjadi perhatian Dahlan Nasution kedepan.
Dari Bukit Muhasabah misalnya, pengunjung dibawa menjelajahi pesona hutan tropis di sekitar Panyabungan Timur, dengan berbagai keanekaragaman hayati yang terpelihara.
Kekayaan flora dan fauna yang ada tentu bukan sekedar kebersahajaan lingkungan hidup yang terpelihara, tetapi akan menjadi museum alam yang menawarkan berbagai rupa jenis biota.
Daya tarik Kebun Raya Bogor misalnya, dengan berbagai jenis tumbuhan tentu bukan hal yang sulit jika dibandingkan dengan kawasan hutan tropis yang ada di sekitar Bukit Muhasabah.
Dengan demikian orang bukan hanya sekedar disuguhi panorama alam saja, tetapi juga dapat menjelajahi berbagai pesona hutan tropis, menjadi laboratorium hutan, menjadi sumber media pembelajaran bagi sekolah, membangun kepekaan lingkungan alam, dan seterusnya.
Selain itu, potensi ekowisata kawasan di sekitar Bukit Muhasabah tentu lebih menjanjikan lagi apabila keragaman tanaman buah dan sayur-mayur yang dikelola sedemikian rupa, tentu akan menjadi daya tarik yang luar biasa bagi pengunjung.
Dan itu bukan hanya sebatas daya tarik wisata, tetapi tentu akan berdampak luas bagi peningkatan produksi pertanian masyarakat sekitar. Keunggulan Mandailing Natal di situ.
Saat ini begitu banyak pesona wisata baru di Mandailing Natal yang bisa dibuat menjadi destinasi wisata baru yang menguntungkan salah satunya pantai Batu Mundom di Muara Batang Gadis pantai barat Madina yang terkenal dengan pasir putihnya. Tak heran bila Menteri Kordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution merencanakan kawasan itu menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Selain itu wisata sejarah juga tak kalah seperti Bagas godang di Huta Godang Kecamatan Ulu Pungkut dan Bagas Godang Panyabungan Tonga yang semuanya mempunyai nilai sejarah yang tinggi tentu menjadi potensi wisata di kabupaten itu.
Segenap tenaga dan pikiran yang di berikan oleh Bupati Mandailing ini tentunya adalah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat yang ada di Mandailing Natal. Wajar bila semua elemen sangat mendukung pemikiran beliau.
