Tapanuli Selatan (Antaranews Sumut) - Dinas Perumahan/Kawasan Permukiman Provinsi Sumatera Utara mengajak organisasi perangkat daerah Tapanuli Selatan untuk peka dan sering membuat permohonan atau profosal terkait program pembangunan daerah.
"Kalau permohonan tidak ada kita tidak tahu apa kebutuhan yang dibutuhkan,"kata Ida Mariana, Kadis Perumahan/Kawasan Permukiman (PKP) Provinsi Sumut.
Penjelasan Ida Mariana tersebut menjawab pertanyaan Kepala pelaksana BPBD Tapanuli Selatan Ahmad Ibrahim Lubis terkait dampak kerusakan akibat bencana alam terjadi di wilayah kerjanya di Tapanuli Selatan.
Ida Mariana sendiri tampil sebagai narasumber pada forum perangkat daerah/lintas perangkat daerah bidang infrastruktur kabupaten Tapanuli Selatan tahun rencana 2019 sekaligus menyongsong Musrembang Tapanuli Selatan 2019 yang acaranya sampai Selasa malam di Kantor PUPR Tapanuli Selatan, Jl.Lafarn Pane, Sipirok, Tapanuli Selatan
Menurut Ida Mariana bahwa dinas yang ia pimpin bukan saja mengurusi persoalan perumahan (bedah rumah), namun jelasnya ada sejumlah program lain seperti membangun jalan tetapi letaknya di wilayah kawasan permukiman penduduk.
"Bukan saja bedah rumah kita juga membangun jalan yang berlokasi di permukiman warga,"terangnya.
Dalam kesempatan itu Ida Mariana megimbau kepada seluruh peserta Forum Perangkat Daerah (FPD) yang hadir mulai pihak desa, kecamatan/kabupaten untuk segera melayangkan semacam permintaan ke Provinsi untuk bisa mendapatkan sejumlah program pembangunan baik bedah rumah maupun jalan.
"Tanpa adanya permintaan atau permohonan kita juga kan tidak tahu apa sebenarnya kebutuhan yang dibutuhkan baik juga yang terdampak bencana alam,"sebutnya.
Ketua panitia FPD Chairul Rizal Lubis juga Kadis Pekerjaan Umum/Perumahan Rakyat Tapanuli selatan mengucapkan terimakasih kepada Ida Mariana yang telah menunjukkan jalan dalam rangka kemajuan pembangunan daerah utamanya di Tapanuli Selatan.
Dinas PKP Sumut ajak OPD rajin buat permohonan
Rabu, 21 Maret 2018 16:06 WIB 1774
Tanpa adanya permintaan atau permohonan kita juga kan tidak tahu apa sebenarnya kebutuhan yang dibutuhkan baik juga yang terdampak bencana alam