Medan (Antaranews Sumut) - Refleksi akhir tahun adalah hal yang lumrah dilakukan sebagai bahan koreksi dan harapan yang akan dibuat untuk tahun depan. Edy Rahmayadi, salah satu kandidat yang kerap disebut akan maju di Pilgub Sumut memiliki tiga catatan penting (31/12).
Menurutnya aspek kesejahteraan masih menjadi faktor utama yang harus diperhatikan di tahun 2018.
"Saya melihat peningkatan kondisi ekonomi masyarakat Sumut harus tetap menjadi prioritas, karena capaiannya terlihat belum optimal, sehingga perlu digenjot agar rakyat lebih sejahtera", papar kandidat yang beberapa waktu lalu dinyatakan akan diusung oleh Gerindra, PKS dan PAN tersebut.
Lebih lanjut Edy Rahmayadi memberikan penjelasan bahwa angka kemiskinan masih menjadi momok untuk Sumut. "Coba tengok data BPS, lebih dari 1,45 juta rakyat Sumut tergolong miskin. Ini artinya lebih dari sepuluh persen rakyat kita berada pada garis kemiskinan atau bahkan dibawahnya.
Ini adalah catatan pertama yang harus kita benahi di tahun depan dan tentunya harus berlanjut pada tahun-tahun berikutnya," tukas Ketua PSSI tersebut.
Catatan kedua Edy Rahmayadi terkait dengan tingginya angka pengangguran yang ada di Sumut.
"Tingginya angka pengangguran di Sumut menjadi pekerjaan rumah kita bersama, karena ini adalah kunci untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Saat ini setidaknya ada 377 ribu pengangguran terbuka di Sumut, angka ini mengalami kenaikan sebanyak lima ribu pengangguran dari tahun sebelumnya.
Oleh karenanya, perlu ada upaya pembukaan lapangan kerja yang lebih bagus, sehingga jumlah angkatan kerja kita bisa meningkat dengan signifikan", papar putera Medan yang berkarir di TNI tersebut.
Persoalan ketiga yang menjadi catatan penting Edy Rahmayadi adalah terkait pemberantasan korupsi.
"Menurut catatan saya, sejak berdirinya KPK hingga hari ini setidaknya ada sembilan Kepala Daerah di Sumut ini yang terkena perkara korupsi. Itu belum termasuk perkara-perkara lain yang melibatkan pejabat di bawahnya. Ini harus menjadi komitmen kita bersama dalam pembangunan Sumut kedepan. Kita harus memiliki integritas yang tinggi dalam penyelenggeraan pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi", tegasnya.