Aekkanopan, 10/8 (Antarasumut) - Indonesia sudah darurat narkoba. Tidak ada satupun daerah yang tidak dimasuki narkoba di Indonesia.
Sekarang ini mencari kacang asin lebih sulit dari mencari narkoba yang peredarannya sudah dimana-mana.
Ungkapan lugas itu disampaikan Kompol Khairullah SH saat menjadi narasumber pada Penyuluhan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) yang dilaksanakan Kesbangpol Labuhanbatu Utara YP Pelita Aekkanopan, Kamis.
Menurut perwira polisi dengan melati satu di pundak itu, Presiden RI Joko Widodo juga sudah menyatakan Indonesia darurat narkoba.
Karena itu, diharapkan kepada para generasi muda dan pelajar agar jangan mencoba mengonsumsi narkoba dari jenis apapun.
Sumut sendiri berada pada posisi ketiga untuk persoalan narkoba di Indonesia. Dampak penyalahgunaan narkoba, setiap hari 50 orang meninggal dunia karena narkoba. "Bayangkan bahayanya narkoba itu. Jadi katakan 'tidak pada narkoba," katanya.
Jika dihitung secara materi, kerugian setiap tahun akibat penyalahgunaan narkoba mencapai Rp63 Triliun. "Dan 70 % dari pengguna narkoba adalah dari kalangan perokok," katanya dalam acara yang dimediatori Kabid Ketahanan Ekonomi Kesbangpol Oloan SE itu.
Pada bagian lain, Khairullah juga mengapresiasi langkah dan kebijakan Bupati Labura H Kharuddin Syah SE yanh komit memerangi narkoba. "Insya Allah kalau tidak ada halangan tahun depan BNN sudah berdiri di Labura. Saat ini masih dalam proses," jelasnya.
Untuk kalangan pelajar, BNN Asahan sudah mengirim beberapa siswa untuk direhabilitasi karena sudah jadi pecandu barang haram itu. Karenanya ia mengajak para pelajar untuk lebih waspada dan menginformasikan jika ada teman yang kecanduan narkoba untuk direhab.
Dalam paparan yang menggunakan infocus itu, Khairullah juga menerangkan tentang sanksi hukum terkait narkoba. Hadir dalam acara itu Kepala SMA Pelita G Siringoringo SPd MPd dan narasumber dari KPAI Labura.