Medan, 8/8 (Antarasumut) – Salah satu usaha kecil menengah binaan Dinas Koperasi Medan dan juga Dinas Koperasi Sumatera Utara, Rendang Dendisiko membuat rendang dengan proses yang higenis dan sehat.
Pemilik usaha kecil menengah Rendang Dendisiko, Deni Martias (43), di Medan, Selasa, mengatakan bahwa proses dalam pembuatan daging higenis dan bersih, tanpa bahan pengawet dan lainnya, sehingga rendang yang sudah diproduksi benar-benar sehat untuk dikonsumsi.
Dari cara pemilihan daging sampai dengan proses packaging diusahakan sebersih mungkin agar makanan tidak terkontaminasi dengan udara ataupun kuman yang ada diluar.
Usaha tersebut pun merupakan usaha yang hanya fokus pada pengolahan daging rendang, tidak ada produk lain yang dihasilkan, tempat produksi dari usaha ini pun berada dirumah pemiliknya sendiri.
Adapun daging yang diolah merupakan daging lokal dan merupakan daging pilihan, ada kriteria tertentu pada saat pemilihan daging, tidak sembarang daging bisa diproduksi oleh usaha tersebut.
Rendang yang diproduksi pun seperti masakan rumahan yang tidak memiliki pengawet serta penyedap rasa.
“Saya tidak membuat pengawet ataupun penyedap pada rendang produksi kami, karena dalam pemikiran saya, hal tersebut akan merugikan orang lain dan keluarga kami juga terkadang memakan produksi rendang tersebut jika saya melakukan hal tersebut berarti saya juga telah mencelakai keluarga saya,†kata Deni.
Tidak adanya pengawet pun menjadi kendala bagi usahanya tersebut karena rendang produksinya tidak akan bertahan lama, rendang yang sudah masak hanya akan bertahan dalam jangka waktu 1 minggu.
Tetapi usaha tersebut tetap konsisten tidak memberikan pengawet pada masakannya, ia mencoba cara lain untuk membuat rendang produksinya salah satunya ialah melakukan percobaan dan juga penelitian terhadap produknya tersebut.