Medan, 3/8 (Antarasumut) – Salah satu usaha mikro kecil dan menengah binaan Dinas Koperasi Medan, Markisa Noerlen menjadikan usahanya wisata home industri.
Pemilik usaha mikro dan menengah, Rachmi Novianti, kerap disapa Mimi (47), di Medan, Rabu mengatakan dulu konsepnya menjual produk, sedangkan untuk setahun belakangan ini konsepnya berubah menjadi wisata home industri markisa noerlen.
Terbuka secara umum dan khususnya para turis yang datang berkunjung dapat melihat langsung cara pembuatan sirup ataupun selai markisa, dalam hal ini akan disediakan guide untuk menjelaskan prosesnya mulai dari buah sampai ke proses penyegelan.
Untuk mendukung wisata home industri Mimi mengajak para pengrajin ataupun UKM lainnya untuk bergabung menjual produk karya mereka masing-masing misalnya seperti makanan ringan, kopi khas Medan, minyak urut, tas dan kotak pensil yang terbuat dari ulos, baju khas Medan dan masih banyak produk khas Batak lainnya.
Distribusi dari Markisa Noerlen ini sendiri sudah sampai ke seluruh Indonesia, terutama di daerah Jawa, tidak ada ekspor produk ke luar negeri, hal tersebut karena sasaran utama ataupun tujuan dari produk itu bukan luar negeri.
“Ekspor tidak menjadi orientasi karena produk ini tahan selama 6 bulan di suhu normal, sedangkan jika berada dalam proses loading dan kargo membuat sirup dalam sebulan sudah bereaksi, jadi kalau melalui proses tersebut hanya bisa tahan 3 bulan,†kata Mimi.
Kelebihan dari produk tersebut adalah bahan-bahan yang digunakan masih alami dan tidak ada campuran lainnya seperti pengawet, pewarna dan pemanis buatan.
Sejauh ini usaha Markisa Noerlen masih berfokus pada wisata home industri, untuk kedepannya pasti ada inovasi-inovasi lainnya yang tentunya menggunakan buah markisa misalnya seperti dodol markisa, permen markisa dan masih banyak lagi ide yang akan dipikirkan untuk mengembangkan usaha tersebut.