Medan, 21/7 (Antarasumut) – Pengusaha Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Sumut menginginkan adanya kurikulum di sekolah untuk dapat mengembangkan keterampilan generasi muda dalam menciptakan produk-produk lokal Sumatera Utara.
Hal ini dikemukakan oleh seorang pengusaha batik tenun Batak Melayu, Rehani (40), Kamis di tokonya, Jalan Tuasan Simpang Tempuling No. 34 B Medan Tembung.
“Pengembangan usaha ini akan lebih bagus jika dijadikan kurikulum di sekolah atau kegiatan ekstrakulikuler para siswaâ€, katanya.
Ia menjelaskan bahwa sudah banyak lulusan SMK di bidang keterampilan dan kesenian di Sumatera Utara yang mumpuni, seperti di daerah Siantar, Sipirok, dan Sibolga.
Di samping itu, kreatifitas mereka juga lebih tinggi karena sudah terlatih selama pembelajaran di sekolah.
“Lulusan-lulusan SMK itu diharapkan mampu mengelola produk lokal Sumut. Apalagi itu memang ranah merekaâ€, kata Rehani.
Hingga saat ini, para pengusaha UMKM terus melakukan sosialiasi produk-produk lokal Sumut ke beberapa lembaga pendidikan, mulai dari sekolah hingga perguruan tinggi.
Harapannya, anak-anak muda kota Medan dapat terus berkarya menciptakan produk unggulan lokal agar tidak melupakan produk negeri sendiri.