Medan, 10/5 (Antarasumut) - Tim futsal ISORI Medan tampil sebagai kampiun turnamen cabang olahraga futsal anta pelajar Se Sumatera Utara, memperebutkan piala Gubsu Ir HT Erry Nuradi MSi, setelah di final kalahkan Mulia FC dengan skor 9-8 melalui tendangan adu penalti, di GOR Mini Pancing, Jalan Willem Iskandar Medan, Rabu.
Sebelumnya, di waktu normal 2x10 menit kedua tim bermain imbang 0-0. Hingga memasuki babak pertambahan waktu, Isori membuka keunggulan terlebih dahulu melalui gol yang dilesatkan Fauzan.
Sedangkan gol penyeimbang Mulia FC dicetak Harry Yunandar. Hingga waktu tambahan berakhir, kedudukan imbang 1-1, dan laga dilanjutkan dengan drama adu penalti.
Pada tendangan adu penalti, sembilan penendang ISORI Medan berhasil menembus jala gawang Mulia FC. Sedangkan bagi Mulia FC, delapan penendang juga sukses melaksanakan tugas dengan baik, hanya Andri Satya yang tendangannya berhasil di blok penjaga gawang ISORI.
Sementara titel top skor turnamen tersebut berhasil disabet Harry Yunandar dari Mulia FC dan Edi dari tim Binjai 1 dengan koleksi 10 gol.
Pelatih ISORI Medan, Dede Nopandi mengakui jika laga final berlangsung cukup ketat dan menarik. Karena itu, sejak awal pihaknya memang telah mengantisipasi strategi lain, jika laga harus diakhiri dengan tendangan penalti.
"Kita sempat unggul satu gol, sebelum akhirnya disamakan tim lawan. Tapi, saat itu saya terus beri motivasi kepada pemain agar tidak down. Sebenarnya saya dan pelatih mereka juga pernah satu tim. Makanya, kami sudah paham dengan kekuatan tim masing - masing," ucapnya.
Sementara ketua ISORI Medan, Ade Wijaya menilai skuad tim yang menjuarai turnamen tahun ini merupakan generasi tim ISORI Medan tingkat SMA yang sudah terbentuk sejak dua bulan lalu. Karena itu, ia mengharapkan melalui kejuaraan kali ini akan muncul sauki - sauki baru yang bisa membela timnas futsal di masa mendatang.
"Saat ini baru ada dua atlet futsal Sumut yang membela timnas usia 20 tahun. Mudah - mudahan kejuaraan yanh dilaksanakan Asosiasi futsal Sumut dapat meningkat lagi. Karena untuk penyegaran pelatih, wasit sudah dilakukan. Mudah - mudahan tahun 2020, banyak atlet futsal Sumut yang menjadi penyumbang timnas. Karena saya nilai potensi bibit pemain futsal di sini sangat banyak sekali." harapnya.
Sebelumnya, ketua Asosiasi Futsal Indonesia (AFI) Sumut Aspan Sofian Batubara mengingatkan kepada seluruh pimpinan klub untuk terus melanjutkan pembinaan secara berjenjang. Selain itu, pihaknya juga komitmen untuk terus membina atlet melalui kejuaraan dan seleksi yang menghadirkan tim talent scouting dari para pelatih.
"Kita sudah melaksanakan kursus wasit sampai gelombnag ketiga, termasuk pelatih juga. Jadi, misi kita pertama adalah mempersiapkan pemain yang sudah harus dilatih oleh pelatih berlisensi. Demikian juga dari segi pemimpin pertandingan yakni wasit di Sumut juga harus sudah berlisensi," ucapnya.
Bahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan mulai membentuk tim Sumut untuk nantinya dipersiapkan pada liga futsal nasional yang berlangsung di Medan pada akhir Agustus mendatang. "Himbauan kita juga kepada seluruh pengurus asosiasi PSSI untuk membentuk kepengurusan di kabupaten/kota. Walaupun saat ini sudah ada 13 pengurus yang telah terbentuk di daerah." ucapnya.